Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Magnificat

Perikop: Lukas 1:46-56 Nats:Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,” (Lukas 1:46 ) Apabila Anda penggemar musik klasik, tentu mengenal salah satu komposisi yang berjudul “Magnificat”.  Judul ini diambil dari madah (puji-pujian) yang diucapkan oleh Maria, ketika bertemu Elisabet, saudaranya. Ketika Elisabet menyambut Maria, ia mengucapkan madah. Maria membalasnya dengan madah pula yang menonjolkan kasih Allah, yang telah ditanggapi dengan iman penuh penyerehan diri. Madah ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama (ay. 46-50), Maria mengagungkan tindakan kuasa Allah demi dirinya, wanita yang berstatus sosial rendah. Lewat berbagai ungkapan, dia menegaskan prakarsa kasih Allah. Bagian kedua (ay. 51-55), menggambarkan semacam ‘revolusi sosial’ yang sedang dikerjakan dan kelak akan diwujudkan Allah di bumi ini. Nilai-nilai yang dianut dunia akan dijungkir-balikkan. Sebab Allah memperhatikan mereka yang tidak diperhitungkan oleh masyarakat, khususnya oleh penguasa.

Jawaban Doa

Perikop: Ulangan 15:1-11 Nats: “Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu."” (Ulangan 15:11) Dalam sebuah acara Bakti Sosial, gereja kami mengunjungi sebuah panti asuhan kecil di lereng gunung Merapi. Di rumah yang selalu berhawa sejuk itu ada lebih dari 30 anak yang diasuh dengan kasih sayang oleh sebuah Yayasan Kristen. Mereka menyambut kami dengan sukacita. Kami mengadakan persekutuan bersama.  Setelah itu membagikan bingkisan kepada setiap anak. Kami juga memberi bingkisan sprei tempat tidur kepada pengasuh panti itu. Suami-isteri itu menerima bingkisan dengan terharu. Sang isteri lalu bercerita, bahwa beberapa hari sebelumnya mereka berdoa kepada Tuhan bahwa panti ini membutuhkan sprei. “Bingkisan ini adalah jawaban dari doa kami,” lanjut isteri pengasuh panti. Pengasuh panti asu

Damai Sejahtera

Perikop: Lukas 2:8-20 Nats:"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14) Pada malam kelahiran Yesus, sekumpulan malaikat menyanyikan kidung kemuliaan Allah. Sungguh sebuah malam yang menggetarkan. Setiap manusia yang saat itu mendegarkan paduan suara sorgawi itu pasti akan merasakan damai sejahtera. Apakah Anda juga merindukan damai sejahtera? Jika ya, maka Anda harus mengarahkan pandangan Anda kepada kemuliaan Allah di tempat tinggi. Jika Anda sudah mencari kemuliaan Allah di tempat tinggi, maka damai sejahtera itu akan turun ke bumi. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi . – Pada masa Perang Dunia II, pesawat-pesawat tentara Jepang melakukan aksi kamikaze untuk menimbulkan kerusakan yang besar. Dengan berteriak, “Hiduplah Kaisar”, mereka menabrakkan pesawat ke kapal-kapal Amerika. Mereka tidak mempedulikan diri sendiri. Hendaknya kita seperti itu. Kita harus menempat

Ketaatan Maria

Perikop: Lukas 1:26-38 Nats: Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."  (Lukas 1:38) Pada saat yang tak diduga ada malaikat yang menemui Maria. Dia membawa kabar yang tidak masuk akal, yaitu bahwa Maria yang masih perawan ini akan mengandung bayi laki-laki. Meskipun belum sepenuhnya mengerti rencana Tuhan, namun Maria dengan penuh kerendahan hati menaati perintah Tuhan. Di kalangan pemeluk Katolik, Maria memiliki tempat yang khusus. Ada tiga keteladanan yang patut kita tiru dari Maria. Pertama: Taat pada perintah-Nya .  Suara Tuhan sering berbicara di dalam hati kita. Meski begitu, kita harus menguji, apakah suara tersebut berasal dari Tuhan atau tidak. Caranya: (1). Mencocokannya dengan firman Tuhan dalam Alkitab; (2). Melihat situasi di luar diri kita; (3). Mendengar nasihat sesama orang Kristen. Jika kita yakin, bahwa itu berasal dari Tuhan, hendaknya kita menanggapi perintah-Nya itu dengan berkata, “Jadilah pa

Keceriaan Natal

Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:13-14) Charles Wesley, adalah seorang pengkhotbah Inggris yang mengarang sekitar 6500 lagu rohani. Dia mengikuti jejak John Wesley, ayahnya dan kakaknya yang lebih dulu masuk dalam  pelayanan. Tahun 1730-an, Charles dan dua saudaranya mengikuti gubernur Oglethorpe melakukan perjalanan ke Amerika.  Saat itu, Chares menjabat sebagai sekretaris gubernur.  Dalam pelancongan ini, Charles mengalami pertobatan. Sekembalinya ke Inggris, dia memutuskan menjadi pengkhotbah keliling. Setahun setelah pertobatannya, Wesley menciptakan lagu Natal ( Christmas Carol ) karena sejak 1627, parlemen Inggris yang puritan melarang penggunaan lagu-lagu Natal . Alasannya mereka menilai Natal sebagai "festival duniawi".  Lagu yang berjud

Bosan Bebuah Lagu

“Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!” (Mazmur 98:4)   "Gembira" atau " Joy " adalah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hati orang Kristen pada  masa Adven (menyongsong Natal ). Selama masa Adven , gereja di Eropa pada abad ke-17 memiliki tradisi membaca kitab Mazmur. Isaac Watts (18 tahun) merasa bosan dengan cara jemaat menyanyikan ayat-ayat Mazmur. Ayahnya melihat hal ini. Maka dia memberikan tantangan kepada Watts : "Anak muda, kalau kamu bosan dengan lagu Mazmur ini, mengapa kamu tidak menciptakan lagu yang lebih baik?" Tertantang oleh ucapan ayahnya, bocah Inggris yang sejak usia tahun sudah fasih bahasa Latin ini segera membuka Mazmur 98:4-9. Maka terciptalah lagu yang aslinya berjudul " The Messiah's Coming and Kingdom ".  Untuk melodinya, Lawol Mason, seorang musisi dari Amerika mengadaptasikannya dari komposisi George Frederick Handel, dari Jerman. La

Persembahan Raja

Perikop: Matius 2:1-12 Nats: “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.” (Matius 2:11) Jauh hari sebelum Kristus lahir, ada nubuatan tentang diri-Nya bahwa raja-raja akan membawa persembahan emas Syeba kepada-Nya  (Mzm.72:10).  Nubuatan itu digenapi ketika raja-raja dari Timur, datang ke kandang Betlehem untuk menyembah bayi Yesus.  Kedatangan mereka juga membawa persembahan persembahan emas, kemenyan dan umur. Hadiah dari raja-raja ini tentunya bernilai sangat tinggi ini karena benda-benda itu pasti berasal dari bahan dan karya terbaik di seluruh negeri. Jika dijual, maka uangnya dapat digunakan oleh Yusuf untuk membiayai ongkos perjalanan ke Mesir. Di sini, kita melihat Allah Bapa sudah mengetahui apa yang akan dibutuhkan oleh Yusuf . Itu sebabnya, Dia telah menyiapkan segala yang diperlukan o

Keterbatasan yang Tak Membatasi

 “[Maria] melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.”(Lukas 2:7)   Malam itu, langit di lereng pegunungan Alpen , Austria , terlihat cerah. Namun Joseph Mohr berjalan menulusuri jalan setapak dengan hati gundah. Dia tidak bisa menggunakan organ gereja untuk pementasan drama Natal , karena alat musik itu rusak akibat digigiti tikus. Dari puncak bukit, Mohr melihat pemandangan di bawahnya.  Dia terpesona pada kerlap-kerlip lampu-lampu yang memancar dari dalam rumah penduduk. Suasananya sangat sunyi dan teduh. Pemandangan itu melanturkan angan-anganya pada suasana malam ketika Kristus lahir di kandang Betlehem.  "Malam sunyi! Malam kudus!" Kata-kata itulah yang yang tiba-tiba terlintas di benak Mohr. Mohr buru-buru pulang dan segera menuliskan baris-baris puisi yang meluap dari hatinya. Keesokan harinya, dia menemui Franz Xaver Gr

Hadiah yang Tak Terkatakan

Perikop: 2 Korintus 9:6-15 Nats: “Syukur kepada Allah karena karunia-Nya [ gift ] yang tak terkatakan itu!” (2 Korintus 9:15) Ada sebuah legenda tentang raja Persia yang baik hati dan bijaksana. Dia sangat mengasihi rakyatnya dan ingin tahu apa yang dirasakan oleh mereka. Karena itu, sang raja ini sering menyamar sebagai orang biasa. Suatu hari dia menyamar gelandangan dan masuk ke sebuah gubuk sederhana. Pemilik rumah menyambut dengan ramah dan mengajak “gelandangan” ini makan malam.  Sambil makan, mereka mengobrol dalam suasana yang akrab. Ketika malam sudah larut, “gelandangan” ini mohon pamit. Keesokan harinya, sang raja berkunjung ke gubuk itu dengan pakaian kebesarannya. “Akulah gelandangan yang kamu ajak makan malam tadi malam,” kata sang raja membuka identitasnya. Dia mengira, setelah tahu siapa dirinya, pemilik gubuk itu akan meminta hadiah darinya. Ternyata tidak. Dengan takzim, pemilik gubuk itu berkata, “Baginda meninggalkan istana dan kemuliaannya untuk mengun

Rahmat Hana

Perikop: Lukas 2:21-40 Nats: “Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.” (Lukas 2:38) Nama Hana berarti “rahmat” atau “kemurahan hati”. Namun realitas kehidupan Hana berlawanan dengan arti namanya. Hana tidak memiliki anak dan kini hidup menjanda setelah tujuh tahun menikah. Kedua hal tersebut dipandang sebagai sebuah kemalangan oleh masyarakat pada zaman itu. Hana tinggal di Kenisah selama bertahun-tahun, dan siang malam beribadah kepada Tuhan dengan berpuasa dan berdoa. Seorang penafsir Alkitab berkeyakinan bahwa Hana termasuk dalam rombongan janda lansia yang mengemban fungsi keagamaan khusus. Paulus menggambarkan bahwa fungsi mereka adalah “berdoa siang malam” (1 Tim. 5:5). Ada syarat-syarat lain supaya bisa masuk dalam “tim doa” ini: 1. Sekurang-kurangnya berumur 60 tahun dan hanya satu kali bersuami (1 Tim. 5:9); 2. Terpuji karena perbuatann

Nyanyian Pujian Simeon

Perikop: Lukas 2:21-40 Nats:“Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” (Lukas 2:30-32) Simeon sudah lama menanti-nantikan penghiburan bagi Israel. Ia mendapat pengalaman rohani yang memberi keyakinan kepadanya bahwa Allah akan membiarkan dia hidup sampai ia melihat sendiri “Penghiburan” itu. Suatu hari Simeon dituntun oleh Roh Kudus untuk bertemu Maria, Yusuf dan bayi Yesus. Dia langsung mengenali bayi Yesus sebagai Mesias yang telah lama dinantikan Israel. Simeon lalu memangku bayi itu dan memuji Allah. Nyanyian Simeon ini melebihi nyanyian Zakaria (Luk. 1:68-79). Kalau Zakaria hanya berbicara tentang arti kedatangan Mesias untuk Israel , namun Simeon menyatakan bahwa Allah telah menyediakan keselamatan itu di hadapan segala bangsa . Ayat 32 menegasan keindahan keselamatan ini: (1). Untuk bangsa-bangsa no

Tempat Para gembala

Perikop: Lukas 2:8-20 Nats: “Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.” (Lukas 2:20) Apabila mendengar kata “gembala”, kita langsung membayangkan orang yang lemah lembut, penuh kasih sayang memelihara domba, mengobati yang terluka dan mencari yang tersesat, kemudian mendukung di atas bahunya. Berdasarkan isi Alkitab, kata “gembala” menimbulkan kesan baik. Bukankah dua tokoh terbesar di Israel,-- yakni Musa dan Daud--, adalah penggembala juga? Tapi di kalangan Yahudi pada zaman Yesus, para gembala adalah orang yang-orang yang kasar dan tidak taat pada peraturan. Para gembala tidak dihormti pimpinan Yahudi, karena mereka “tidak mempraktikkan agama”. Di antaranya, tidak pernah berziarah ke Yerusalem. Di daerah-daerah yang kekurangan air, para gembala sering mengabaikan pembasuhan yang diwajibkan oleh agama. Mereka juga sering sen

Ketaatan Yusuf

Perikop: Matius 1:18-25 Nats: “Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,” (Matius 1:24) Di dalam masyarakat Yahudi, ada tiga tahapan pernikahan. Pertama, perjodohan, yang biasanya terjadi ketika pasangan itu masih anak-anak.  Kedua, pertunangan, berupa kesepakatan formal di antara kedua keluarga mempelai. Pada tahapan ini, perjodohan itu bisa dihentikan bila sang gadis menolak melanjutkan ke jenjang berikutnya. Tapi jika sama-sama sepakat, maka perjanjian yang dibuat itu bersifat mengikat. Hubungan hanya bisa diakhiri dengan perceraian. Masa pertunangan ini adalah satu tahun, dan mereka sudah dinyatakan sebagai suami isteri meskipun belum hidup bersama. Maria dan Yusuf berada pada tahap ini. Yusuf adalah orang yang “tulus hati” atau orang yang selalu “menaati hukum agama” (versi BIS). Menurut hukum agama bila ada seorang gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan—jika

Empat Perempuan Asing

Perikop: Matius 1:1-17 Nats: “Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar…“Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria” (Matius 1: 3,5,6). Apa sebab Matius memulai Injilnya dengan silsilah? Matius ingin memperlihatkan bahwa Yesus memenuhi dua syarat untuk menjadi Mesias yang dijanjikan. Dalam Perjanjian Lama, dinubuatkan bahwa Mesias akan muncul dari keturunan Abraham dan keturunan Daud. Berdasarkan silsilah ini, Yesus memenuhi syarat sebagai Mesias. Yang menarik, di dalam silsilah itu Matius menempatkan empat nama perempuan. Orang Yahudi menghormati empat “ibu bangsa Israel”, yaitu Sara, Ribka, Rahel dan Lea.  Namun dalam silsilah ini, Matius menggantikan empat perempuan masyur ini dengan empat perempuan bangsa asing. Masing-masing adalah Tamar (Kej. 38), yang perempuan Kanaani ; Rahab seorang perempuan Kanaani yang berasal dari Yerikho (Yos.2);

Biasa, Diubah Jadi Luarbiasa

“Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel ."  (Matius 2:6) Phillips Brooks , adalah seorang pengkhotbah ngetop di Amerika. Dia mendapat kesan yang sangat mendalam ketika merayakan Natal di gereja kelahiran Kristus di  Betlehem, tahun 1865. Tiga tahun kemudian, saat menjadi pendeta di gereja Holly Trinity , Philadelphia , Brooks mencari lagu Natal baru untuk dipentaskan dalam perayaan Natal Sekolah Minggu. Dia lalu teringat pengalamannya di Betlehem itu dan menuangkannya dalam bentuk syair lagu. Brooks lalu minta tolong Lewis H. Redner, pemain organ gereja dan pemimpin Sekolah Minggu untuk dibuatkan melodinya. Selama beberapa hari Redner bekerja keras mencari nada-nada yang cocok, tapi tidak menemukan nada yang pas. Sore hari sebelum malam Natal , tiba-tiba Redner terbangun dari tidurnya.  Telinganya ter

Sembilan Orang Kaya

"Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut." (Ams.11:4) Pada tahun 1923, ada sebuah pertemuan penting di Hotel Edgewater Beach , Chicago . Pesertanya adalah sembilan orang paling sukses di dunia dalam keuangan. Mereka adalah orang yang menemukan rahasia cara gampang menumpuk uang. Tapi, marilah kita melihat apa yang terjadi puluhan tahun setelah pertemuan itu: Charles Schwab, direktur perusahaan baja, meninggal dalam kebangkrutan. Lima tahun sebelum kematiannya, dia hidup dengan berhutang. Samuel Insull, direktur perusahaan alat rumah tangga, mati sebagai buronan hukum dan hidup miskin di luar negeri. Howard Hopson, direktur perusahaan gas terbesar, menjadi gila. Arthur Cotton pedagang tepung gandum, mati di luar negeri, pailit. Richard Whitney direktur bursa saham New York , menghabiskan waktu di penjara Sing-Sing yang terkenal itu. Albert Fall, anggota kabinet Presiden akhirnya dibebaskan dari penjara supaya bi
Bacaan: Lukas 10: 21-24 BANYAK alasan orang bergembira. Orang bergembira karena lulus ujian, naik kelas, diterima di perguruaan tinggi pilihannya, mendapat pekerjaan, ketemu jodoh. Orang mudah bersyukur setelah penantian yang cukup lama dikabulkan, yaitu mendapatkan buah hati. Kebahagiaan melebihi yang dibayangkan bisa membuat orang terkagum-kagum dan tidak henti-hentinya mengucap syukur. Apakah kita (hanya) bisa bersyukur bila mengalami hal-hal yang membahagiakan? Apakah dengan hal-hal yang tampaknya kecil di mata kita, kita tidak bisa bersyukur? Kesehatan adalah anugerah yang paling besar. Bagaimana kita dapat bekerja, belajar, melayani orang lain bila tubuh kita tidak sehat? Bagaimana kita akan membantu orang lain bila pernafasan kita terganggu? Udara segar yang kita hirup setiap saat dengan gratis semestinya sudah bisa membuat kita bersyukur. Mengapa tidak? Apakah kita merasa bahwa itu sudah semestinya? Bila demikian sikap kita, memang tidak mudah untuk bersyukur. Sudah dar

Berkumpul

Bacaan: Matius 8:5-11 MENGAPA orang datang berkumpul? Ada seribu satu alasan. Kumpul karena diundang pesta, diundang hajatan, arisan atau persekutuan. Orang berkumpul di sekitar lapangan saat ada pertandingan olahraga. Di banyak keluarga, komunitas orang suka berkumpul menghadap suatu benda yang namanya televisi! Bacaan  hari ini menyebutkan kapan bangsa-bangsa akan berkumpul dan berduyun-duyun datang  bersama:  Saat Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya,  saat Tuhan mengundang semua bangsa makan bersama dalam Kerajaan Surga! Itulah gambaran akhir zaman, saat Tuhan menyelesaikan seluruh karya penyelamatan-Nya atas segala bangsa.Tuhan akan mempersatukan dan mengumpulkan semua bangsa. Saat itu akan terjadi damai, karena pedang akan ditempa menjadi mata bajak, tombak menjadi pisau pemangkas! Pada hari ini umat manusia memang terpecah belah oleh berbagai hal: suku, ras, kulit, agama, bahasa, wilayah, adat dan budaya, pendidikan, dsb. Sabda Tuhan dalam bacaan hari ini mengingatkan kita ba

Berjaga-jaga

Gambar
Bacaan: I Korintus  1: 3-9 Kata adven berarti “kedatangan Tuhan”, baik kedatangan Tuhan yang pertama, yaitu yang kita rayakan pada hari Natal nanti, maupun kedatangan Tuhan yang kedua, yakni pada akhir zaman. Kata kunci untuk menantikan kedatangan Tuhan ialah berjaga-jaga! Itulah sabda Tuhan pada Injil hari ini. Berjaga-jaga tidak perlu memba-yangkan seperti sikap pengikut sekte tertentu. Yang mereka lakukan adalah menjual semua harta kekayaan mereka dan kemudian berkumpul di suatu tempat sambil memuji Tuhan dan berdoa menunggu waktu yang sudah diramalkan oleh “orang pintar” tentang kedatangan Kristus. Berjaga-jaga itu tidak perlu kita lakukan dengan cara tegang dan melotot menantikan Tuhan yang akan datang. Berjaga-jaga itu kita lakukan dengan melanjutkan tugas hidup kita sehari-hari dengan sebaik-baiknya. Rasul Paulus memberi petunjuk yang jelas:”Kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus”. Artinya, kita telah

Fokus Kehidupan

Gambar
Lukas 9:57-62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah ." (Lukas 9:62) Sewaktu masih anak-anak, saya suka mengikuti orang yang membajak ladang. Mata bajak yang ditarik oleh kedua sapi itu menembus permukaan tanah dan membongkarnya sehingga lapisan yang ada di dalamnya terbalik ke permukaan.  Jika beruntung, maka saya bisa mendapatkan sisa-sisa kacang tanah yang tidak ikut tercabut pada panenan sebelumnya. Jika diperhatikan, meski ada banyak anak-anak yang mengikuti di belakangnya, tapi mata pembajak itu terarah ke depan. Mengapa begitu? Karena dia harus mengarahkan jalan alat bajaknya, sehingga didapatkan hasil bajak yang memuaskan. Yesus memakai perumpamaan ini untuk menekankan pentingnya fokus dalam kehidupan. Apakah itu artinya kita harus melupakan masa lalu? Tidak juga. Pembajak kadangkala juga melihat ke belakang untuk memeriksa hasil bajakannya. Namun Yesus tidak menghendaki murid-mu

Tenggat

Gambar
Lukas 10: 38-42 " Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya ." (Lukas 10:41-42) Sebagai penulis dan jurnalis saya sudah akrab dengan istilah "tenggat waktu" atau  deadline . Tenggat waktu adalah waktu yang ditetapkan sebagai batas akhir penyelesaian pekerjaan.  Detik-detik menjelang tenggat waktu merupakan saat-saat yang sangat menegangkan. Apalagi jika pekerjaan masih menumpuk. Martha punya tenggat waktu.  Dia harus segera menyiapkan makan malam untuk Yesus dan para muridnya. Waktunya sudah menipis. Dia meminta Maria untuk membantunya. Tapi Yesus justru menegur Marta. Yesus tidak menyalahkan Marta karena menyiapkan hidangan. Yesus menegur Marta karena tidak membuat  prioritas  yang tepat. Yesus menghendaki supaya Marta lebih dulu mendengarkan pengajaran-Nya, seperti yang dilakukan oleh Maria. Apakah Anda pernah meras

Di Tengah-tengah Orang Banyak

Gambar
Lukas 19:1-10 Ketika  Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu ." (Lukas 19:5) Zakheus ingin melihat Yesus, tetapi dia mendapat dua hambatan, yaitu kerumunan orang dan keadaan tubuhnya. Ketika mendekati kerumunan orang, pria yang bertubuh pendek ini memutuskan untuk naik ke atas pohon ara. Dia tidak merasa malu apabila tindakannya itu akan dianggap konyol oleh banyak orang. Dengan bertengger di cabang pohon itu, Zakheus berharap dapat melihat Yesus dari kejauhan. Namun yang terjadi justru Yesus yang melihat Zakheus.  Meskipun ada banyak orang-orang yang berdesak-desakan di sekitarnya, tetapi Yesus justru memberi perhatian khusus pada Zakheus. Dia memanggil nama Zakheus. Yesus mengenal Zakheus secara utuh dan menyeluruh. Tidak hanya yang tampak dari luar saja, tetapi juga apa yang ada di dalamnya. “ Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan ma

Orang Biasa

Perikop: Matius 8:14-17 “Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.” (Matius 8:15) "Ah, saya ini hanya orang biasa saja, kok," kata teman ketika mendapat pujian. Ya, sebagian besar di antara kita adalah orang biasa. Dalam Alkitab kita mendapati orang-orang biasa. Petrus adalah orang biasa juga. Layaknya orang biasa, dia juga punya rumah, isteri dan ibu mertua. Namun mereka berubah menjadi orang yang luar biasa ketika bertemu Yesus. Ketika Yesus berkunjung ke rumah Petrus, Yesus melihat ibu mertua Petrus yang terbaring karena sakit demam. Yesus memegang tangan ibu itu, lalu sembuhlah sakit demamnya. Ibu ini lalu bangun dari tempat tidurnya dan melayani Yesus. Dalam kitab Markus dan Lukas diceritakan bahwa, ibu ini tidak hanya melayani Yesus saja, tetapi juga orang-orang lainnya. Sebagai ungkapan syukurnya, ibu mertua Petrus melayani Yesus dan orang lain. Petrus dan isterinya juga terpanggil untuk melayani. D

Menantikan dengan Tekun

Perikop: Yosua 14:6-15   “Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu sampai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati” (Yosua 14:9) Dalam perikop ini kita membaca sebuah biografi singkat Kaleb. Pria ini termasuk satu di antara dua belas orang yang diutus Musa untuk memata-matai Tanah Perjanjian (Bilangan 13). Di dalam Yosus 14, kita dapat membaca lagi peristiwa itu, tetapi dari sudut pandang Kaleb. Sepuluh orang merasa pesimis bisa merebut tanah itu. Tapi Kaleb, berpendapat lain:“Orang-orang yang pergi dengan saya, membuat umat Israel menjadi takut. Tetapi saya tetap setia mentaati TUHAN Allah saya” (ay.8 BIS). Kaleb juga melihat musuh, sama seperti yang dilihat sepuluh kawannya itu, tapi dia dapat melihat sesuatu yang tidak mereka lihat. Dia melihat kuasa Allah yang lebih dahsyat dan meyakini bahwa Dia pasti menepati janji-Nya. Kaleb punya iman yang kuat. Matanya melihat bahwa tanah it

Siapa yang Kuutus?

Perikop Yesaya 6:1-13 Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini" (Yesaya 6:9a) Kisah panggilan Yesaya adalah sebuah cerita yang menakjubkan. Hanya dari sedikit ayat ini saja, kita bisa membayangkan keagungan Allah di Sorga. Dalam peristiwa itu, Yesaya terpesona oleh apa yang dilihatnya tapi sejurus kemudian dia menjadi ketakutan. Dia merasa dirinya najis, kotor dan tidak layak di hadapan Allah yang Mahasuci. Yesaya meratapi keadaanya, hingga satu malaikat mendatanginya sambil membawa bara api yang menyala-nyala. Bara itu disentuhkan ke bibir Yesaya, maka kesalahan dan dosa-dosanya telah dibersihkan. Setelah itu, Tuhan bertanya: "Siapa akan Kuutus? Siapa akan menjadi pembawa berita kita?"(BIS). Yesaya menjawab: "Ini aku, utuslah aku!" Tugas apa yang diberikan Allah kepada Yesaya? "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini." Sampai kapan berita itu harus disampaikan? "Sampai kota-kota menjadi reruntuhan ta

Kekerasan Anak

“Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” (Kolose 3:18-25) Ismi didapati tetangganya sedang dikurung di kamar mandi oleh orangtua asuhnya.   Tidak itu saja. Selain kekerasan secara fisik, Ismi juga mendapat kekerasan secara mental. Inilah salah satu potret kekerasan yang terjadi pada anak. Ada bermacam-macam kekerasan terhadap anak. Selain kekerasan fisik, ada juga kekerasan mental, kekerasan seksual, kekerasan ekonomi, kekerasan secara hukum dll. Mengapa terjadi kekerasan terhadap anak? Karena orangtua menganggap anak sebagai milik mereka.   Sebagai pemilik, maka mareka bebas melakukan apa saja terhadap "benda-benda miliknya" itu. Maka anak sering menjadi objek kekerasan dari orangtua. Pandangan seperti ini dikritik secara halus oleh Kahlil Gibran. Di dalam   The Prophet   (1923) ‘On Children’, dia menulis puisi yang terjemahan bebasnya sebagai berikut: Anak-anakmu, bukanlah milikmu, mereka adalah anak-anak kehidupan. Mereka

Taat Hukum

Roma 13:1-7 Nas: “ Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. ” (Roma 13:4) Pak Joko, jika naik sepeda motor, enggan helm standard . Dia lebih senang memakai helm cidhuk (yang hanya ditempelkan di atas kepala, seperti topi). Suatu malam, dia bertamu ke rumah temannya. Ketika hendak pamitan pulang, tuan rumah menyodorkan helm standard miliknya. "Kamu tidak boleh mati terlalu cepat karena kecelakaan. Nih , pakai ini,"kata temannya dengan bercanda. Sore berikutnya, dia melayani di sebuah pos jemaat yang jaraknya sekitar 5 km. Lain dari biasanyam pak Joko memutuskan untuk memakai helm standard itu. Usai melewati palang kereta api, pak Joko ingin menyalib truk. Ketika sejajar dengan truk itu, tiba-tiba sepeda motornya terpelanting. Dia terlempar dari kendaraan, tu

Bukan Mission Impossible

  Lukas 1:26-38 “ Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil .” (Lukas 1:37) Sebut saja namanya Yeni. Suatu ketika dia mengalami kecelakaan lalu lintas dan dilarikan ke R.S. untuk mendapat pertolongan darurat.   Setelah masa kritis berlalu, dokter yang menanganinya baru mengetahui bahwa Yeni sedang mengandung.   Padahal obat-obatan yang terlanjur diberikan, sebenarnya berpotensi merusakan janin.   Karena itu, dokter menyarankan supaya pasien menggugurkan kandungannya. Alasannya, janin yang dikandungnya sudah tercemar obat-obatan. Sekalipun nanti lahir dalam keadaan hidup, namun bayi itu akan mengalami cacat. Namun Yeni menolak saran ini. Dia bertekad untuk tetap meneruskan kehamilannya.Bulan demi bulan berlalu, hingga tiba waktunya untuk melahirkan. Puji Tuhan! Bayi itu lahir normal. Bayi perempuan itu diberi nama Margareta. Tahun demi tahun, Margareta bertumbuh tanpa mengalami gangguan kesehatan yang berarti. Malahan, Margareta menunjukkan prestasi yang cemerlang.   Selain

Seulas Senyum Tulus

“Dengan jawaban yang ramah, kemarahan menjadi reda; jawaban yang pedas membangkitkan amarah.” (Amsal 15:1 BIS) Saya dan isteri pergi ke luar kota .   Dalam perjalanan itu, kami mampir di sebuah rumah makan untuk makan siang.   Namun menit demi menit menunggu, makanan yang kami pesan tak kunjung datang. Kami mulai gelisah. Perut saya mulai berontak. Keringat dingin mulai terasa. Ini gejala-gejala maag saya akan kumat. Setelah bosan menunggu, akhirnya masakan itu datang juga. Meskipun dengan perasaan kesal saya menyantap juga makanan itu.   Namun dalam hati, saya sudah merasa kapok dan memutuskan untuk tidak akan mengunjungi warung ini lagi. Usai membayar di kasir, kami berjalan melewati bangunan joglo. Di situ terlihat beberapa kru stasiun TV yang sedang menyiapkan peralatan untuk shooting . Rupanya, pemilik rumah makan ini adalah seorang penyanyi yang lumayan kondang. Saya melihat dia sudah berdandan rapi dan sedang terlihat berbincang serius dengan kru TV. Ketika melihat kam

Mas Mono, Kedua Lengannya Diamputasi

Kolose 3:5-17 Nas: “ Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran .”-- (Kolose 3:12) Mas Mono, seperti pemuda lain di desanya, ingin mengejar mimpi hidup sukses ke kota . Dia mendapat pekerjaan sebagai tukang las. Namun naas,teman kerjanya menyenggol batang besi yang menyebabkan kabel listrik bervoltase sangat tinggi itu menggeliat dan menyeterum tubuh mas Mono. Akibatnya, selain luka-luka bakar tingkat tinggi, mas Mono harus merelakan kedua lengannya diamputasi, di batas pergelangan tangannya. Mimpi sukses itu pupus sudah. Dengan hati hancur, mas Mono pulang ke desanya. Sedih, bingung, putus asa, marah, ingin berontak. Perasaan-perasaan itu berkecamuk dalam diri mas Mono.  Selama setahun mas Mono dirundung duka. Setiap kali mendapat perkunjungan dari anggota gereja, mas Mono lebih suka mengurung diri di dalam kamar. Namun malam harinya, mas Mono keluar ruma