Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Kesepian

Gambar
Mazmur 13  “Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?.... Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.” (Mazmur 13:5-6) Daud menulis Mazmur ini ketika hidupnya memasuki masa-masa yang sulit. Pada bagian pertama, Daud melukiskan perasaan kesepian karena merasa dilupakan oleh Allah. Secara fisik Daud mungkin tidak sendirian. Masih ada sahabat-sahabat di sekitarnya. Namun secara batin, dia merasa kesepian. Tak seorang pun yang dapat mengerti betapa berat beban hidup Daud. Daud merasa kesepian karena tidak  mendapat perhatian dari Allah. Bagian kedua dari Mazmur ini menuturkan tanggapan Daud terhadap kesepiannya ini. Dalam kesepiannya, Daud berseru kepada Allah: “Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku!" (ay. 3a ). Kata "pandanglah", yang dalam bahasa Ibrani  " nabat

Mengapa Ikut Yesus?

Yohanes 6:25-59   “Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (Yohanes 6:26) Bagaimana perasaan Anda jika ada orang yang menjadi pengikut Anda? Di satu sisi, Anda mungkin merasa bangga. Di sisi lain, terbetik pertanyaan: Apa motivasinya dalam mengikuti aku? Apakah niatnya tulis atau ada udang di balik batu? Hal itu pula yang dialami oleh Kristus. Ada ribuan orang yang menguntit kemana pun Kristus pergi. Apakah motivasi mereka tulus? William Barclay menulis demikian: "Banyak orang Yahudi yang mengikut Yesus karena mereka mendapatkan keinginan mereka [yaitu makanan] dari Yesus, dan mereka ingin memanfaatkan-Nya demi mencapai rencana, impian dan tujuan mereka. Sikap terhadap Kristus semacam ini masih ada di dalam pikiran manusia saat ini. Kita menginginkan pemberian dari Kristus, tetapi menolak  menerima salib-Nya; Kita cenderung mem

Kemah Pertemuan

Keluaran 33:1-23 “Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya” (Keluaran 33:11) Ketika bangsa Israel sedang berjalan menuju tanah Perjanjian, Allah menunjukkan diri-Nya dengan berbagai cara. Mungkin yang paling dramatis adalah peristuwa di gunung Sinai. “Pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu,

Mimpi Besar

Kejadian 37:1-11 "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.” (Kejadian 37:6-7) Seorang ”Ibu Judo” mendapatkan medali setelah 50 tahun pertandingan pertamanya. Rusty Kanokogi, yang saat ini berusia 74 tahun, mengalami ketidakadilan jender sehingga medalinya ditahan. Ketika memenangi kejuaraan judo di New York, AS, dia harus memilih apakah menyerahkan kembali medalinya atau timnya akan didiskualifikasi. Dulu, judo merupakan olahraga kaum lelaki dan kemenangan Rusty dianulir karena dia seorang perempuan. ”Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi terhadap perempuan dalam bidang olahraga,” ujarnya ketika mengenang pertandingan pertamanya pada tahun 1959. Dia terpaksa mengembalikan medali kemenangan yang didapatnya supaya timnya tidak didiskualifikasi. Namun Rusty tidak pata

Jangkar Pengharapan

2 Korintus 4:1-15 “Kami diserang dari segala pihak, namun kami tidak terjepit. Kami kebingungan, tetapi tidak sampai putus asa.” (2 Korintus 4:8 BIS) Situasi yang sulit dapat membuat orang kreatif. Ini yang dialami oleh seorang penggangguran bernama Jason Sadler (26t h). Dia menjual jasa tubuhnya sebagai reklame berjalan. Caranya, dia mengenakan kaus yang diberikan perusahaan untuk mempromosikan perusahaan itu. Untuk itu, dia memasang tarif bertahap. Hari pertama, dia meminta bayaran 1 dollar saja. Hari kedua, tarifnya 2 dollar. Demikian seterusnya. Tampaknya ini tidak menguntungkan, tetapi kenyataannya dia meraup dana sebesar 66.795 dollar AS atau sekitar Rp 634,5 juta dalam satu tahun dengan mengenakan kaus setiap hari sepanjang tahun. Selain pembayaran secara harian, dia juga menjual jasa bulanan. ”Saya berjalan-jalan, berfoto, dan mengenakan kaus itu sepanjang hari. Saya juga menulis blog tentang mereka di Twitter . Saya mengubah profil di Facebook kemudian saya membuat vi

Jangan Pandang Remeh

1 Petrus 5:1-11 “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8) Seorang perwira militer Kongo dipecat gara-gara minum-minum dengan musuh beberapa saat sebelum milisi datang menyerbu. Gara-gara keteledorannya delapan orang tewas. Mereka yang tewas terdiri dari enam tentara Kongo, seorang anggota milisi Mai Mai yang menyerbu, serta seorang warga sipil. Pasukan Pemerintah Kongo dibantu pasukan penjaga perdamaian memang tengah berperang melawan para pembangkang Rwanda dari suku Hutu. Perwira militer ini telah menyepelekan tanggungjawab yang diterimanya. Dia menganggap bahwa sesekali minum-minum dengan musuh itu tidak apa-apa. Padahal sebagai perwira militer yang sedang berperang, dia mestinya selalu waspada. Dia tidak boleh lengah sedikit pun. Sebagai prajurit-prajurit Kristus, kita juga dalam status perang. Musuh kita bukanlah sesama manusia, melainkan Iblis dan pasukann

Kedamaian Sejati

“TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Mazmur 118:6) Konon burung Onta memiliki kebiasaan yang unik.  Setiap kali merasa mendapat bahaya, dia segera menyembunyikan kepalanya. Lucunya, dia tidak menghiraukan anggota badan lainnya yang masih kelihatan.  Asal kepalanya sudah terlindungi, dia sudah merasa damai.   Ada berbagai macam rasa damai. Ada orang yang rasa damainya dipengaruhi oleh faktor di luar dirinya.  Mereka merasakan kedamaian ketika berada pada situasi yang tenang dan aman.  Kedamaian didapatkan ketika mereka tidak mendapatkan masalah besar dan orang yang mereka kasihi dalam kondisi yang baik. Akan tetapi rasa damai seperti ini mudah sekali hilang seiring dengan perubahan kondisi di luar. Kedamaian lainnya berada di dalam diri kita.  Kita merasakan ketenangan dan kedamaian di dalam batin.  Kita merasakan sukacita ketika bersantai dengan keluarga.  Suasana keluarga yang rukun, tanpa pertengkaran ini dimungkink

Lebih daripada Permata

“Istri yang baik adalah kebanggaan dan kebahagiaan suaminya, istri yang membuat suaminya malu adalah bagaikan penyakit tulang yang menggerogoti.” (Amsal 12:4) Seorang perempuan Spanyol empat kali pura-pura menculik anak laki-lakinya untuk mendapatkan uang tebusan. Dengan cara itu, ia menangguk uang tebusan dari ayah anaknya itu sebanyak Rp. 11 miliar lebih. Menurut harian El Mundo , polisi Sevilla telah menahan perempuan itu dan lima anggota komplotannya, termasuk anak laki-lakinya yang berusia 15 tahun yang selalu bertugas menelepon ayahnya dan merengek agar ia membayar uang tebusan. Karena sayang anak, si ayah sempat tiga kali membayar uang tebusan tanpa sadar telah ditipu mantan isterinya. Kejahatan terungkap ia curiga dan menyewa detektif swasta saat akan dijadikan korban lagi untuk keempat kalinya. Keberadaan seorang isteri sangat mempengaruhi suaminya. Beberapa kepala negara yang berhasil memimpin negaranya, ternyata didukung oleh isteri yang baik. Sayangnya, di balik dik

Pembalasan Kristiani

“Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.” (Roma 12:20)   Dalam pergolakan politik di tahun 1965, sebuah keluarga   kehilangan kepala keluarga. Sang isteri yang ditinggalkan suaminya, harus berjuang menghidupi enam anaknya dengan menyandang stigma buruk dari masyarakat. Anak-anaknya pun sering mendapat ejekan dari teman-teman sebayanya. Meski begitu, sang Ibu tetap berusaha tegar. Setiap kali anak-anak mengadu kepadanya, karena diejek temannya, sang ibu berkata, “Kamu tidak perlu membalas. Jadikanlah dirimu lebih baik dari mereka sehingga suatu saat nanti mereka akan membutuhkanmu.”  Untuk memberi kekuatan pada keluarga, Ibu ini setiap hari menuliskan satu ayat dari kitab suci di papan tulis, sehingga semua anggota keluarga bisa membacanya. Dengan kerja keras, keluarga ini berhasil merintis sebuah toko fashion di beberapa kota kecil. Ketika gempa bumi terjadi di wilaya

Teknologi: Fobia atau Maniak?

“Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.” (1 Korintus 6:12)   Jangan buru-buru senang jika anak Balita Anda sudah bisa berinternet. Jack Neal, bocah Inggris berusia tiga tahun, membuat kaget ibunya karena membeli mobil lewat internet. Jack kecil, yang memang senang mobil, membeli Nissan Figaro seharga sekitar 140 juta rupiah di situs lelang eBay . “Saya baru selesai memakai komputer dan saya mengira sudah mematikannya,” kata Rachel, ibu Jack. “Jack tiba-tiba melompat ke kursi, menemukan situs eBay dan membeli mobil itu. Karena belum bisa membaca, ia rupanya menggunakan pilihan ‘beli sekarang’ ( buy it now ) untuk melakukan transaksi. Keluarga Neal baru menyadarinya setelah menerima surat pemberitahuan dari pemilik mobil. Teknologi seperti pedang bermata dua: bisa merugikan atau menguntungkan. Kehadiran teknologi membuat hidup kita menjadi lebih mudah, efesien dan

Jalan Mundur

“Orang yang menyimpang dari jalan akal budi akan berhenti di tempat arwah-arwah berkumpul.” (Amsal 21:16)   Seorang laki-laki Australia ditangkap polisi karena mengemudi mobil secara ugal-ugalan. Yang dia lakukan sebenarnya sederhana, yakni mengemudi mundur. Persoalannya menjadi serius karena ia menyetir mundur di jalan raya sampai sejauh 500 km! Ketika polisi menyetopnya, pria 23 tahun ini mengaku perseneling maju mobilnya rusak sehingga dia hanya bisa mengemudi mundur. Ia mengakui mencapai kecepatan hingga 50 km/jam, tapi juga harus sering mengerem karena arah mobilnya kerap melenceng. Pria ini memang punya banyak akal.  Kalau tidak bisa berjalan maju, maka jalan mundur pun bolehlah. Yang penting bisa menghantar sampai tujuan. Kira-kira demikian pikirnya. Meski begitu, dia tidak memikirkan akibat dari perbuatannya itu.  Cara mengemudinya yang terbalik itu dapat membahayakan pengendara mobil lainnya. Raja Salomo menegaskan, orang yang tidak memakai akal budi akan mendapat c

Menolak Godaan

“Kalau seseorang tergoda oleh cobaan yang semacam itu, janganlah ia berkata, "Godaan ini datangnya dari Allah," sebab Allah tidak dapat tergoda oleh kejahatan, dan tidak juga menggoda seorang pun.” (Yakobus 1:13 BIS) Seorang pencuri yang membobol sebuah rumah di kota Tiel, Belanda, tak tahan untuk memainkan piano yang ia temukan setelah ia berhasil masuk ke ruang keluarga rumah itu. Sialnya, bunyi dentingan piano yang dimainkan penjahat berumur 20 tahun itu justru membangunkan tuan rumah, yang kemudian langsung menelepon polisi. Sebuah tindakan konyol, bukan? Pencuri ini tidak dapat menahan godaan untuk tidak memainkan piano. Dia pasti menyadari bahwa suara piano dapat membangunkan pemilik rumah.  Tapi godaan itu terlalu besar untuk ditolak. Pikirnya, “Ah, saya akan memainkan lirih saja. Mereka pasti tidak mendengar.” Godaan dosa memiliki dimensi serupa. Saat sedang berjalan, kita jarang tersandung oleh batu besar.  Dalam perjalanan kehidupan, kerikil-kerikil dosa

Prasangka

Binatu alias pencuci baju biasa menemukan macam-macam barang yang lazim tertinggal di saku pakaian pelanggannya. Akan tetapi yang ditemukan karyawan perusahaan laundry di Amerika ini membuat merinding. Dia menemukan secarik kertas berisi pesan seram:”Kamu telah melakukan pembunuhan, tetapi tak seorang pun yang tahu. Yang bisa kamu lakukan adalah bunuh diri. Kemudian, baru semua bisa menyaksikan apa yang telak kau lakukan.” Tulisan itu diakhiri dengan tanda tangan, “Isterimu Alice.” Mengira kata-kata itu berkaitan dengan rencana pembunuhan atau bunuh diri, karyawan itu langsung melapor polisi. Usut punya usut, ternyata kertas itu adalah catatan dialog seorang aktor.  Dia sedang menghafal untuk pementasan di panggung teater. Setiap orang pasti akan membuat prasangka ketika menghadapi situasi tertentu.  Prasangka ini ditentukan oleh pengalaman, pengetahuan dan kerangka berpikirnya.  Contohnya, jika melihat orang berwajah seram, kita segera menyangka orang itu preman. Prasangka m

Daya Pengampunan

Seorang perempuan Bulgaria dibebaskan dari penjara karena menderita penyakit yang mematikan. Perempuan (57 thn) ini divonis 15 tahun penjara karena membunuh anak laki-lakinya. Sekitar setahun kemudian pengadilan memerintahkan pembebasannya karena umur perempuan itu diperkirakan tak bakal panjang. Dia diserang penyakit kanker stadium akhir. Akan tetapi setibanya di rumah, dia malah membunuh suaminya dengan pisau. Dalam perikop hari ini, Yesus hendak menyampaikan pesan tentang pengampunan.  Dalam perumpamaan ini, sang raja menjadi murka saat mendapati ada hambanya yang tidak mau membebaskan hutang sesamanya padanya.  Padahal hamba itu telah lebih dulu mendapat pembebasan hutang dari raja. Mengampuni bukan sebuah saran, melainkan perintah Tuhan. Tidak mau mengampuni justru akan merugikan diri sendiri.  Dalam batin kita akan selalu tersimpan sebuah kepahitan yang merusak. Tubuh kita juga ikut terpengaruh: kita terjangkit sakit kepala; pencernaan terkena sembelit, maag dan diare; ja

Posisi Pelayan

Pembantu rumah tangga pangeran Charles biasa menyiapkan telur rebus tujuh butir baginya. Hal itu dilakukan supaya pewaris tahta kerajaan Inggris ini bisa memilih telur rebus yang pas dengan keinginannya. Seperti diberitakan oleh radio BBC, pangeran Charles gemar menyantap telur rebus sehabis berburu. Tapi konon ia orang yang cerewet soal lamanya telur itu direbus. Kalau Pangeran merasa telur nomor lima terlalu lembek, ia bisa mencoba membuka telur nomor enam atau tujuh. Jika Anda menjadi pelayan pangeran Charles, apa yang Anda lakukan? Apakah Anda berani mengomel-omel pada sang pangeran? Tentu saja tidak.  Pelayan tidak berhak memarahi majikannya, meskipun perilaku majikannya sudah sangat menyebalkan. Hal seperti ini sering terjadi dalam pelayanan Kristen.  Meski kita sudah bekerja secara optimal, tetapi selalu saja ada orang yang mengkritik kekurangan pelayanan kita. Contohnya, ada suatu persekutuan yang diakhiri dengan acara makan malam.  Lalu ada jemaat yang nyeletuk , “Uan

Terlalu Cepat Dewasa

Perikop: Mazmur 144:1-15 Nats: “Semoga anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya; dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, yang dipahat untuk bangunan istana!” (Mazmur 144:12) Dua bocah Australia , umur sepuluh dan enam tahun, sepakat membuat kejutan bagi kakek mereka dengan mengunjunginya menggunakan mobil yang dikemudikan sendiri. Mereka “mencuri” mobil milik nenek mereka dan meluncur di jalan bebas hambatan di daerah pedesaan New South Wales , Australia . Saat dihentikan polisi, mereka sudah menyetir sejauh kira-kira 100 km. “Tampaknya mereka mengemudi secara normal, bahkan lebih baik dari sebagian pengemudi mobil di jalan itu,” kata sersan Mat Clifford yang menghentikan mereka. Polisi hanya memberi peringatan pada sang kakak dan menyerahkan kepada pihak keluarga hukuman apa yang akan dijatuhkan. Jika kita renungkan, sang kakak berani menyopiri mobil pasti karena sudah punya ketrampilan mengemudi.  Lalu d

Model Kepemimpinan

Perikop: Lukas 22:24-38 Nats: “Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.” (Lukas 22:26)  Pada masa Revolusi Amerika, ada seseorang berpakaian sipil naik kuda melewati sekelompok tentara yang sedang memperbaiki benteng pertahanan. Komandan tentara berteriak-teriak memberi perintah, tapi tidak mau ikut membantu. Si penunggang kuda lalu bertanya pada sang Komandan mengapa dia tidak mau ikut turun tangan. Dengan keangkuhan dia menjawab, “Saya komandan di sini!” Si penunggang kuda meminta maaf. Ia lalu membantu prajurit-prajurit yang mulai kelelahan.  Usai perbaikan, penunggang kuda pamitan. “Komandan, jika lain kali Anda kekurangan tenaga lagi, lapor saja pada atasan Anda. Saya siap membantu lagi.” Penunggang kuda yang bernama George Washington itu di kemudian hari menjadi presiden Amerika. Dari mana George Washington belajar model kepemimpinan seperti ini? Tak pelak lagi, dia m

Apakah Dia Jodohku?

Kata orang, Februari adalah bulan yang romantis karena di dalamnya ada perayaan hari Valentine. Pada saat itu, setiap pasangan yang sedang kasmaran biasanya merayakannya secara khusus. Ada baiknya, moment ini juga dipakai untuk merenung, benarkah pacarku ini adalah jodoh yang diberikan Tuhan kepadaku?   Berikut ini beberapa pertanyaan untuk Anda renungkan: þ           Apakah tujuan hidup pacar Anda itu untuk menyenangkan Tuhan? þ           Apakah Anda menikmati hubungan itu, saling menghormati dan menghargai? þ           Apakah Anda mengakui dan menyukai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki pasangan Anda? þ           Bagaimana sikap orang tua Anda, sahabat Anda atau pendeta Anda terhadap pacar Anda? þ           Apakah Anda merasa betah dan nyaman dengan keluarga pacar Anda? Jika Anda yakin bahwa pacar Anda adalah jodoh yang diberikan Tuhan, maka melangkahlah ke jenjang berikutnya dengan mantap. Dia berjanji akan memberikan apa yang Anda inginkan (Mzm.37:4)