Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Kesempatan Kedua

Amsal 16:1-9 “Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.” (Amsal 16:6) Prestasinya cukup spektakuler. Hanya dalam satu tahun, dia langsung menyabet peringkat dua di perusahannya sebagai wiraniaga yang paling banyak menjual polis asuransi. Wahyu (nama samaran, 43 thn) adalah mantan narapidana selama 5 tahun karena mengedarkan narkotika. Dia pernah menghuni L.P. Nusakambangan. Selepas dari penjara, dia tidak tahu harus bekerja apa. Sebagai mantan narapidana, dia mendapat stigma buruk dari masyarakat.  Namun tidak semua orang curiga kepada Wahyu. Ada salah satu anggota jemaat gereja yang memberi kesempatan kepadanya.  Karena punya relasinya yang kuat, pak Jeremia bisa memasukkan Wahyu ke sebuah perusahaan asuransi. pak Jeremia juga memberikan bimbingan dan motivasi kepadanya. Ternyata kepercayaan dan kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Wahyu. Setelah sukses sebagai agen pemasar top di perusahaannya, Wahyu termasuk dalam

Hati yang Waspada

1 Tesalonika 5:12-22 “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.” (1 Tesalonika 5:21-22)   Pukul 17:11,HP saya berbunyi. Saya mengangkatnya. "Halo, nama saya Drs. Wawan Setiawan dari ….[ menyebutkan perusahaan telepon ]," kata si penelepon,"selamat nomor Bapak telah memenangkan undian.” “Hadiah ini bebas pajak,”lanjut si penelepon,”Apakah Bapak punya buku tabungan?" "Tunggu dulu," saya menyela,"bagaimana saya bisa memastikan bahwa ini bukan penipuan?" "Kalau Bapak tidak percaya, silakan lihat di LaTivi nanti malam," jawab si penelepon,”apakah Bapak punya tabungan? Di bank apa?” "Saya tidak bisa nengatakannya" jawab saya. "Bagaimana kalau kartu ATM?" tanya orang itu. "Saya ‘kan sudah bilang tidak bisa mengatakannya," jawab saya. "Kalau begitu, bagaimana kalau Bapak mengambil sendiri hadiahnya di kantor kami?" tanya orang itu.

Hidup ini Tidak Adil

Filipi 1:12-26 “Jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah” (Filipi 1:22)   Mahema mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh dari bahu ke bawah. Dia tergantung sepenuhnya pada bantuan Manohar Devadoss, suaminya. Selama tigapuluh tahun lebih, Manohar setia mengangkat isterinya dari kursi roda ke tempat lain dan sebaliknya. Namun yang luarbiasa, Manohar melakukan itu di dalam keterbatasan penglihatan. Setelah kecelakaan, mata Manohar mengalami gejala retinitis pigmentosa . Sebuah gangguan kesehatan degeneratif yang belum ada obatnya. Dia menjadi butawarna, pandangan matanya menciut seperti sedang mengintip dari lobang kecil. Meski begitu, sebagai seniman dia masih menghasilkan lukisan. Bagaimana cara dia melukis? Dia memakai obat tetes mata untuk membesarkan kornea mata, memasang lampu yang sangat terang dan menggunakan kaca pembesar khusus. Setiap tahun mereka bersama-sama membuat kartu ucapan spesial. Manohar yang melukis dan Mahema membu

Bermegah Atas Kelemahan

2 Korintus 12:1-10 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Korintus 12:9)   Mahema, adalah wanita yang menarik, bersemangat dan fasih berbicara. Manohar, suaminya, adalah seorang ilmuwan, penulis, seniman dan penemu di India.. Setelah menikah mereka pindah ke Amerika dan mempunyai anak perempuan bernama Suja. Mereka menyadari memiliki talenta dan memutuskan untuk membagikan berkat itu di India. Mereka menyebutnya “Seni Memberi”. Sayangnya, mereka mengalami kecelakaan hebat. Akibatnya, Mahema menjadi lumpuh dari bahu sampai ke bawah. Sejak saat itu, Mahema butuh bantuan orang lain. Lalu bagaimana dengan ide “Seni Memberi” mereka? Bukankah dengan kondisi sekarang Mahema seharusnya yang “menerima”, dan bukan “memberi”? Namun tidak bagi Mahema. Dia lalu menggali kekuatan di dalam dirinya.

Menolak Hak

1 Korintus 9: 1-27 “Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satupun dari hak-hak itu. (1 Korintus 9:15a)   Kay Poe dan Esther Kim adalah dua perempuan yang bersahabat sejak umur tujuh tahun. Mereka sama-sama menyukai Taekwondo dan mengikuti pertandingan untuk memperebutkan tiket ke Olimpade 2000 di Sydney. Keduanya harus bertanding di babak final. Tapi sayangnya Kay mengalami cedera tempurung lutut pada babak semifinal. Meski rangking Kay lebih baik, tapi jika harus bertanding saat itu, maka Esther yang akan menang. Pada pertandingan final, Esther Kim tiba-tiba mengejutkan penonton. Dia mengundurkan diri dan memberikan kemenangan pada Kay. Karena kemurahan hatinya ini, Komite Olimpiade Internasional memberikan penghargaan Citizenship Through Sports Award dan menanggung biaya menononton Olimpade di Sydney kepada Esther ( inspirationalstories.com ). Dalam perikop kita, Paulus mengungkapkan sesungguhnya dia memiliki beberapa hak sebagai pelayan Tuhan. Misalnya mendapatkan hak

Siaga Satu

Pengkhotbah 4:7-16 “Berdua lebih baik dari pada seorang diri….karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!” (Pengkhotbah 4:9-10)   Lo Renhung adalah seorang teknisi komputer di Taipei. Suatu kali ketika chatting internet , ia membaca sebuah pesan singkat, “Saya butuh teman ngobrol.”  Lo Renhung lalu memberikan nomor teleponnya kepada pengirim pesan itu. Tak berapa lama telepon berdering. Seorang wanita menelepon, “Saya tidak bisa tidur. Saya sedang sedih dan kesepian.” Mereka mengobrol selama dua jam dan menjalin pertemanan. Wanita yang bernama Yu-ting ini ternyata mengalami depresi. Pasalnya, saat ia berusia 15 tahun, papanya berselingkuh. Dia sendiri pernah dua kali gagal berpacaran. Suatu hari dia memesan kamar hotel dan memasukkan pemanggang barbeque ke kamar. Dia menelan 20 pil tidur dan menyalakan pemanggang supaya racun asap segera membunuhnya. Setelah itu, menelepon Lo

Ketekunan adalah Kebahagiaan

Yakobus 5:7-11 “Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan” (Yakobus 5:10-11)   Luther Tare adalah orang Dayak yang bermukim di timur laut Kalimantan. Setelah lulus dari sekolah kehutanan, ia bekerja sebagai sopir traktor di sebuah proyek konstruksi di Malaysia yang merusak hutan. Selama 10 tahun ia bergumul menyaksikan kerusakan hutan yang semakin parah. Tahun 1992, ia memutuskan keluar dari pekerjaannya. Dia menikah dan membeli sebidang tanah menggunakan uang tabungannya. Namun ia tidak menetap di tanah itu karena ia melihat hutan seluas 300 ha. Ia memutuskan untuk melindungi hutan itu dan menamainya Hutan Mitra Alam . “Kamu tidak akan berhasil,” kata penduduk desa,

Pengorbanan Ibu

Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan —dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri—,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (Lukas 2:34-35)   Xiong Li adalah seorang artis. Pada Desember 2006, dalam sebuah perjalanan ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan bagian wajahnya terbakar. Namun, ia menolak mengkonsumsi antibiotik untuk mencegah infeksi karena saat itu ia sedang mengandung anaknya. Ia tahu jika meminum obat antibiotik, maka bayi dikandungnya berisiko lahir cacat. Sekarang dia sudah melahirkan bayi yang sehat ( Kompas , 2/11/07). Pengorbanan seorang ibu yang sungguh besar. Dalam Alkitab, kita juga menjumpai pengorbanan besar seorang ibu, yaitu Maria. Ketika Yusuf, Maria dan Yesus pergi ke Bait Allah, mereka bertemu dengan Simeon. Orang yang benar dan saleh ini memb

Hangus Karena Cinta

Yohanes 2:13-25 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." (Yohanes 2:17)   Teman saya bercerita, waktu remaja dibebaskan untuk pergi kemana saja asalkan memberitahu orangtua. Suatu hari, dia pergi sampai malam. Ketika pulang ke rumah, dia disambut oleh amarah ayahnya. Beberapa hari kemudian, teman saya bertanya pada ayahnya. "Mengapa ayah waktu itu marah?" tanya teman saya. "Bukankah saya boleh pergi kemana saja asal memberitahu Ayah lebih dulu?" "Iya, tapi kamu tidak bilang kapan pulangnya,"jawab sang ayah,"tahu nggak , semalaman jantung ayah deg-degan karena menghawatirkanmu. Kalau kamu bilang akan pulang pukul sekian, ayah jadi tahu kapan harus mulai khawatir jika kamu belum pulang." “Setelah dewasa saya baru menyadari,” lanjut teman saya, “bahwa sikap marah itu kadang-kadang bisa mengandung perasaan cinta.” Keluarga Blessing , Bait Allah telah menjadi lahan bisnis

Mengelola Konflik

2 Timotius 2:14-26 “Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran” (2 Timotius 2:23)   Seorang pemuda bertanya kepada pasangan kakek-nenek tentang rahasia keawetan pernikahan mereka. “Sejak dari awal pernikahan, kami sudah sepakat jika kelihatannya akan bertengkar hebat, maka saya akan mengambil topi dan pergi berjalan-jalan,” jawab sang kakek. “Setelah itu bagaimana?” sergah pemuda itu, tak sabar mendengar kelanjutan cerita. “Setelah beberapa lama, saya akan pulang dan melempar topi melalui pintu rumah,” lanjut sang kakek,”jika isteri saya melempar keluar topi saya, maka mengambil topi itu dan pergi berjalan-jalan lagi.” Keluarga Blessing , ada tiga alternatif dalam mengelola konflik rumah-tangga. Pertama, mengalah. Jika salah satu pihak mengalah, maka konflik akan berakhir. Ini dapat diterapkan jika pokok pertengkaran adalah soal yang “dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak” (2 Tim. 2:23). Ji

Pahit Dulu, Manis Kemudian

Ibrani 12:1-17 “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” (Ibrani 12:1)   Seorang anak laki-laki Kristen Sudan, lutut dan kakinya dipakukan ke papan dan dibiarkan mati. Akan tetapi dia berhasil diselamatkan. Meski mengalami perlakuan yang mengenaskan, anak laki-laki ini telah mengampuni pelakunya karena Yesus juga dipaku dan mengampuni pelakunya. Seorang perempuan misionaris Kolombia diculik dan diberitahu bahwa umurnya tinggal dua jam lagi. Perempuan ini berkata kepada penculiknya, jika hidupnya tinggal dua jam lagi, maka dia akan menghabiskannya dengan menceritakan tentang Yesus kepada mereka. Semua kisah nyata ini diceritakan oleh The Voice of Martyrs . Ibrani 12:1-2 merupakan klimaks dari daftar panjang dari contoh model iman dari Perjanjian Lama (Ibrani 11). Penulis kitab Ibrani melanjutkan tu

Pemulihan

II Raja-raja 25:1-21  “Sebab, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan memulihkan keadaan umat-Ku Israel dan Yehuda — firman TUHAN — dan Aku akan mengembalikan mereka ke negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka, dan mereka akan memilikinya.” (Yeremia 30:3)   Umat pilihan Allah itu tercerai menjadi 2 kelompok, yaitu Israel (bagian utara) dan Yudea (bagian selatan). Kedua kelompok sama-sama memberontak kepada Allah dan berbuat dosa, sehingga Allah membiarkan mereka diasingkan ke negeri lain. Selama berada di pengasingan ini, Allah tidak meninggalkan mereka sama sekali. Allah mengutus para nabi untuk menyempaikan firman-Nya. Yeremia adalah nabi yang diutus untuk menyampaikan sabda Tuhan kepada bangsa Yudea. Dia menyampaikan kabar yang menimbulkan pengharapan. “Aku akan memulihkan keadaan umat-Ku Israel dan Yehuda.” Ini adalah kabar tentang pemulihan. Allah akan mengembalikan kedua bangsa itu kembali ke negerinya dan memulihkan me

Dengarkan Sentuhan-Nya

Markus 5:21-42 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. (Lukas 5:12-13) Banyak orang yang sudah tahu bahwa musisi Ludwig van Beethoven mulai tuli pada usia 20 tahun. Namun tidak banyak yang tahu bagaimana caranya dia menciptakan mahakarya musik klasik dengan pendengaran yang tidak sempurna itu. astounds me. Dia meyentuhkan ujung tongkat kayu pada kotak suara piano, lalu dia menggigit ujung tongkat yang lain. Dengan demikian dia merasakan getaran atau vibrasi suara. Beethoven mendengarkan dengan cara sentuhan. Dalam bacaan renungan, di tengah kerumunan dan kegaduhan banyak orang, Yesus “mendengar” ada seorang perempuan sakit yang menyentuhnya. Perempuan ini perca

Prinsip Penyelesaian Konflik

Di dalam kehidupan keluarga, konflik adalah hal yang tak terhindarkan. Konflik tidak selamanya bermakna buruk. Jika kita dapat mengelola konflik dengan baik, maka kehidupan keluarga kita akan menjadi lebih baik. Berikut ini prinsip-prinsip dalam menyelesaikan konflik. Prinsip-prinsip ini berdasarkan pada penghargaan terhadap perbedaan individu dan mendorong para pihak yang berkonflik supaya tidak terpaku pada posisi tertentu. ·          Pastikan bahwa pemeliharaan hubungan yang baik mendapat prioritas utama . Sedapat mungkin, setiap orang memperlakukan orang lain dengan pantas dan memberikan penghormatan yang layak. Meskipun berada di bawah tekanan, upayakan setiap pihak tetap bertingkah laku sopan dan menghargai orang lain. ·          Bedakan antara orang dengan perilakunya . Jangan menyerang orangnya. Sadarilah bahwa ketika sedang mendapat masalah, seseorang mungkin akan berperilaku yang lain dari biasanya. Dengan memisahkan persoalan dengan pribadi yang terlibat dengan pokok

Rumahku, Sorgaku

Rumah bukan sekadar bangunan fisik. Rumah adalah pusat pertemuan keluarga. Di sinilah interaksi antar anggota keluarga terjalin paling intens. Sebagian besar kehidupan kita akan dihabiskan di dalam rumah. Ketika masih kanak-kanak, kita paling banyak bertumbuh di dalam rumah. Seiring dengan pertumbuhan dewasa, kita memang bergerak ke luar rumah. Meski demikian, kita tetap membutuhkan rumah. Ketika beranjak renta, kita mengistirihatkan diri di rumah. Begitulah, rumah menjadi pusat kehidupan ini. Rumah menjadi tempat pulang yang menyenangkan. Kita selalu diterima apa adanya. Ketika berada di rumah, kita bisa menjadi diri kita yang sebenarnya. Kita tidak perlu mengenakan kosmetik, tidak perlu berdandan tebal dan berpenampilan prima. Di dalam rumah, kita bisa tampil apa adanya. Di rumah pula kita dapat memulihkan diri. Baik itu dari kelelahan jasmani, maupun keletihan batin. Setelah berbaring semalaman, kita akan mendapatkan pemulihan ragawi. Selain itu, di rumah pula kita dapat mele

Bermegah yang Benar

Yeremia 9:23-26 "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." (Yeremia 9:23-24) Satu-satunya hal yang dapat kita banggakan adalah karena mengenal Allah. Di luar itu, kita tidak dapat memegahkan diri dan menyombongkannya. Semua kemampuan yang kita miliki adalah berasal dari Allah semata. Demikian juga kemampuan yang dipunya oleh anak-anak kita. Kita tidak dapat menyombongkan keistimewaan anak-anak kita. Memang tidak ada salahnya jika kita bangga pada kemampuan anak-anak kita. Akan tetapi arahkanlah talenta itu untuk memuliakan Allah, bukan untuk memegahkan orangtuanya. Di sisi lain, kita mungkin secara diam-diam me

Karena Cinta

Yohanes 3:1-21 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16) Dalam film berjudul August Rush , ada anak laki-laki bernama Evan yang berjuang mencari orangtuanya. Dia "dibuang" ke panti asuhan karena hubungan kedua orangtuanya tidak direstui. Dengan keyakinan bahwa musik akan mempertemukannya dengan orangtuanya, maka Evan kabur ke New York. Di kota besar itu dia sempat menggelandang dan menjadi pengamen. Karena ada razia, Evan melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gereja. Di sinilah bakat bermusiknya diketahui oleh seorang pendeta yang kemudian memasukkannya ke sekolah musik. Di sekolah ini talenta Evan berkembang dengan pesat. Dia berhasil menciptakan sebuah nomor lagu klasik yang akan dipentaskan di sebuah taman di New York. Yang luar biasa, Evan--yang memiliki nama jalanan "August Rush"

Pelipat Parasut

1 Tesalonika 3:1-13 “Betapa besarnya perasaan terima kasih kami kepada Allah atas semua kegembiraan yang kami alami di hadapan-Nya karena kalian.” (1 Tesalonika 3:9 BIS) Charles Plum adalah seorang pilot jet tempur A.L. yang dikirim ke Vietnam untuk berperang. Setelah bertempur sebanyak 75 kali, pesawatnya tertembak sebuah rudal. Dia berhasil menyelamatkan diri dengan terjun menggunakan parasut, namun tertangkap oleh musuh dan dipenjara selama 6 tahun. Usai perang, dia kembali ke Amerika. Suatu hari, ketika makan di restoran, ada orang yang mendatangi Charles. "Anda pasti Charles Plumb! Anda menerbangkan jet tempur tapi tertembak jatuh. " "Bagaimana Anda bisa tahu?"tanya Charles heran. "Saya yang melipat parasut Anda," jawab orang itu. Charles terkesima, lalu mengucapkan terimakasih. "Saya berharap lipatan saya cukup baik," kata orang itu. "Sangat baik," jawab Charles tegas,"jika tidak, maka saya tidak ada di sini l

Buka Dulu Topengmu

Matius 15:1-20 “Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.” (Matius 15:7-9 ) Kata "munafik" dalam bahasa Yunani adalah "hupokrites" yang artinya "seorang aktor yang sedang memerankan aktor tertentu. " Dalam pertunjukan drama di Yunani, sang aktor mengenakan topeng yag menutupi seluruh wajahnya. Topeng ini dilukisi sesuai dengan karakter wajah yang diperankan. Misalnya tokoh jahat itu dilukis dengan warna merah dan menyeramkan. Kata yang sama digunakan dalam Alkitab untuk menyebut orang-orang yang munafik.  Yesus mengatakan bahwa orang yang munafik itu adalah orang yang berperilaku tertentu untuk mendapatkan pujian dari orang lain (Mat. 6:1-16).  Seorang yang munafik menutup mata terhadap kenyataan bahwa pusat dari perintah Allah adalah mengasihi Allah dan s