Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Rahasia Hidup Bahagia

Ada seorang pria sedang berbicara dengan Tuhan  Tuhan berkata: “Kau boleh mengajukan tiga permohonan. Aku akan mengabulkannya.” “Tuhan, tapi aku ingin Tuhan mengambil istriku. Aku sudah tidak tahan hidup bersamanya,”kata pria itu.  “Terjadilan seperti yang kau minta.” Maka matilah isterinya. Pada saat upacara penguburan, tiba pria ini berubah pikiran. “Tuhan, dulu istriku ini adalah wanita yang baik.  Selama dia hidup, aku tidak pernah menghargainya,”kata pria itu. “Tuhan tolong hidupkan dia lagi.” Tuhan menjawab, “Permohonanmu yang kedua sudah terkabul.” Tersisa satu permohonan lagi. Dia menjadi bingung, lalu minta pertimbangan teman-temannya. “Minta uang saja”;”Minta kesehatan saja”;”Minta keabadiaan saja.” Berbagai saran ini malah semakin membuatnya bingung. “Apa permohonan ketigamu?” tanya Tuhan. Pria ini tertawa kecut, “Tuhan saya ini bingung. Saya tidak tahu apa yang harus kuminta! Dapatkah Engkau katakan apa yang harus kuminta?” Tuhan tertawa keras, lalu berkata,“Baik Aku akan

Tiga Dimensi Kehidupan Rohani

Kalau kita menyimak kehidupan Henokh, Nuh dan Ayub, kita akan mendapatkan satu rahasia keunggulan iman mereka, yaitu mereka “hidup bergaul dengan Allah” (Kej.5:22;Kej.6:9;Ayub 29:4). Seperti yang ditulis dalam Mazmur 25:14:”“TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.” Lewat pergaulan ini, seseorang akan mengalami perubahan. Lalu dimana kita kita dapat bergaul dengan Allah? Di gereja! Dalam melaksanakan rencana keselamatan atas dunia ini, Allah hanya bermitra kerja dengan kerja.  Allah memanggil orang-orang percaya untuk menghayati, membangun dan menunjukkan iman di dalam gereja. Dengan cara apa saja gereja dapat menumbuhkan kerohanian kita? Melalui tiga fungsinya, yaitu: Persekutuan, Kesaksian dan Pelayanan. Beberapa aspek yang berkaitan dengan Persekutuan adalah: Pembangunan jemaat. Jemaat dipelihara, dipimpin dan diperlengkapi. Ibadah: Kesempatan untuk bersekutu dengan Allah dan sesama orang percaya. Doa: Alat untuk memel

Harta yang tak Ternilai

Legenda kuno menceritakan seorang Petapa yang menemukan batu permata yang sangat berharga. Tak berapa lama, dia bertemu dengan seorang Pengembara yang minta sedekah kepadanya. Ketika Petapa membuka tasnya, Pengembara melihat kilauan batu permata. Dengan spontan dia meminta permata itu. Tak disangka, Petapa memberikan batu permata itu kepadanya. Sang Pengembara berlalu dengan kegembiraan yang meluap-luap. Dia sudah membayangkan segepok uang dari hasil penjualan batu permata itu. Tapi beberapa hari kemudian, Pengembara itu menemui Petapa kembali. Dia batal menjual batu permata dan mengembalikannya kepada Petapa. “Mengapa Anda mengembalikan batu permata yang berharga ini?” tanya Petapa. “Saya ingin minta sesuatu yang lebih berharga dari batu permata ini,” jawab Pengembara. “Apa itu?” “Saya minta diajari supaya bisa memiliki kerelaan hati, seperti ketika Anda memberikan batu permata ini.” Keluarga Blessing , dalam sebuah seminar, seorang pendeta bertanya, “Siapa yang ingin mendapat karunia

Komunitas Tidak Merokok

Saat ini setiap tahun ada 4,9 juta kematian akibat rokok. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi tahun 2020 penyakit akibat rokok akan menjadi masalah kesehatan utama dunia dengan 8,4 juta kematian tiap tahun, separuhnya terjadi di Asia. Angka perkiraan konsumsi tembakau di Indonesua 28,7 persen. Jika penduduk Indonesia 220 juta, ada 63,14 juta perokok. Dampak negatif merokok antara lain kanker paru, penyakit jantung koroner, stroke , bronkitis kronik dan emfisema . Merokok juga mengakibatkan gangguan kesuburan dan impotensi. Ada perokok yang berkilah, “Merokok adalah hak saya. Ini tubuh saya sendiri kok.” Pernyataannya tidak tepat, karena asap rokok juga membahayakan orang lain yang ikut mengisap asap rokok. Bahkan perokok pasif ini mendapat ancaman yang lebih besar. Pasalnya, perokok hanya mengisap 30 persen asap, sisanya terisap orang sekitarnya.  “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33) Gereja semestinya sudah mengantisip

Akal Bulus

Di wilayah perang, seorang serdadu menjual belatinya karena kehabisan uang. Supaya tidak ketahuan, dia menggantinya dengan belati kayu. Rencananya, kalau maju perang lagi, dia akan mengambil belati milik serdadu yang sudah mati. Rencana belum terlaksana, tiba-tiba komandannya melakukan inspeksi. Komandan ingin memeriksa belatinya. “Maaf Komandan,” jawab serdadu. “Saya sudah bersumpah pada ayah bahwa saya tidak akan mencabut belati ini dari sarungnya, kecuali jika akan dipakai untuk membunuh musuh.” Namun Komandan tetap ngotot ingin memeriksa belatinya. Sambil memandang ke langit, si Serdadu berkata, “Kiranya Tuhan mengubah belatiku menjadi kayu, karena aku telah melanggar sumpahku.”  “Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.” (Mazmur 90:8) Daud berselingkuh dengan Batsyeba. Padahal Batsyeba sudah bersuami, yaitu Uria, salah satu tentara elit Daud. Akibat hubungan gelap itu, Batsyeba mengandung. Untuk menutupinya, Daud membuat r

Disiplin dan Disciple

Ben Carpenter adalah pemuda 21 tahun yang cacat fisik sehingga harus menggunakan kursi roda. Suatu sore, ketika menyeberang di sebuah perempatan di Michigan, AS, secara tidak sengaja pegangan kursi rodanya tersangkut bumper depan truk semitrailer. Sopir truk tidak menyadari hal ini dan tetap menjalankan kendaraannya. Akibatnya Carpenter terdorong dengan kecepatan 80 km/jam. Untungnya ada pengendara lain yang melihat kejadian ini dan menelepon polisi. Polisi segera menghentikan truk ini. Sisi baik dari peristiwa ini adalah Carpenter tidak tergilas truk dan tidak mengalami luka-luka. Kursi rodanya pun tidak mengalami kerusakan parah. Hanya sebagian bannya saja yang mengalami aus. Carpenter bisa selamat karena dia disiplin dalam menggunakan  sabuk pengaman ketika duduk di kursinya.  “Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” (1 Timotius 6:11) Disiplin hampir mirip dengan kata disciple (murid). Apa pers

Demi Kemanusiaan

Di sebuah lembaga pelayanan, salah satu stafnya meminta pinjaman kepada kantornya. Gajinya telah habis dipakai untuk memperbaiki rumah kontrakan supaya layak ditempati. Kepala tata usaha menyampaikan hal ini pada pimpinannya. “Stafmu itu belum genap setahun bekerja di sini,”jawab pimpinan tegas. “Menurut peraturan, dia belum punya hak meminjam dari kantor.” Kepala tata usaha menanggapi, “Saya sudah lebih dari setahun bekerja di sini. Berarti saya berhak meminjam uang sejumlah itu dari kantor, tapi saya akan meminjamkan lagi kepada staf saya. Menurut peraturan, itu boleh ‘kan?” “Boleh,” jawab pimpinan singkat. Dalam bacaan Alkitab kita, diceritakan Yesus diperhadapkan pada dua pilihan: menaati hukum Taurat tentang hari Sabat atau menyembuhkan orang sakit. Menurut Taurat, orang Yahudi dilarang melakukan pekerjaan. Termasuk juga menyembuhkan orang sakit. Dalam Zakharia 7:9, kita melihat bahwa antara hukum dan kasih itu bagaikan dua sisi dalam satu mata uang.  Namun ketika harus membuat pr

Harga yang Harus Dibayar

Ada seorang pria yang mengendarai mobil semalaman. Menjelang pagi, dia berhenti di samping lapangan olahraga dan bersiap tidur. Belum lama memejamkan mata, terdengar ketukan di jendela mobilnya. “Ada apa?” tanya pria sambil menurunkan kaca mobil. Seorang berpakaian olahraga melongok ke dalam. “Maaf, pak. Numpang tanya, pukul berapa sekarang?” tanya orang itu. “6:15” jawab sopir singkat, lalu tidur lagi. Sepuluh menit kemudian, terdengar ketukan lagi. “Numpang tanya, jam berapa sekarang?” tanya si pengetuk. “6:25!” jawab pengemudi kesal.  Dia memejamkan mata lagi. Supaya tidak diganggu lagi, maka si pengemudi mengambil secarik kertas dan menulis “Saya tidak tahu sekarang pukul berapa.” Ia menempelkannya di kaca mobil. Tak berapa lama, terdengar ketukan lagi. “Ada apa?” tanya pengemudi semakin jengkel. “Maaf pak, saya membaca tulisan ini di mobil Bapak,”kata sang pengetuk. ”Saya mau memberitahu kalau sekarang ini pukul 6:45.”  “Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banya

Terlalu Mudah

Sebuah perusahaan bernama Betty Crocker menjual kue instan. Cukup dengan menambahi air ke dalamnya, maka kue yang enak sudah dapat dinikmati. Ini cukup praktis di zaman modern ini. Tapi apa yang terjadi? Inovasi ini ternyata tidak laku di pasar. Mengapa begitu? Setelah meneliti, perusahaan itu mendapat jawaban yang mengejutkan. Konsumen enggan membeli kue instan itu karena menganggap cara membuatnya terlalu mudah. Mereka juga ingin terlibat dalam proses pembuatannya. Maka Betty Crocker pun mengubah formula produknya. Selain air, konsumen juga harus menambahkan telur. Ketika produk ini dijual, ternyata sukses terjual. Banyak orang yang tidak percaya bahwa supaya bisa masuk sorga cukup dengan percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Itu terlalu mudah. Mereka ingin berbuat sesuatu untuk mendapatkan keselamatan. Maka ada orang yang hidup asketis (hidup sangat sederhana), melakukan puasa, memberikan amal, melakukan perbuatan baik, dll. Seperti konsumen Betty Crocker , mereka

Tomas, si Peragu?

Jika saya menyebut nama Yudas Iskariot, kata apa yang segera terlintas di kepala Anda? Apakah kata yang terlintas adalah “pengkhianat”? Bagaimana jika saya menyebut Yakobus dan Yohanes? Apakah terlintas kata “anak guruh”? Bagaimana jika saya menyebut nama Tomas? Apakah dengan spontan Anda berkata dalam hati “si Peragu”? Ketiga injil Sinoptik, hanya menyebut Tomas secara sepintas-lalu (Mat.10:3; Mrk.3:18;Luk.6:15). Akan tetapi dalam injil Yohanes, ia digambarkan sebagai pribadi yang unik. Ketika Yesus berjalan menuju Yerusalem, para murid khawatir bahwa hal itu akan mendatangkan kematian bagi mereka. Namun tanpa disangka-sangka Tomas berkata, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia” (Yoh.11:16 ). Ini sebuah pernyataan yang berasal dari orang yang penuh keyakinan. Tapi mengapa kita hanya mengingatnya sebagai Tomas si Peragu? Memang dalam injil Yohanes diceritakan bahwa Tomas tidak akan percaya akan kebangkitan Yesus kalau tidak mendapat bukti secara langsung. Namun ke

Kebebasan Finansial

Tidak ada yang menyangka Alice Harris memiliki uang sangat banyak. Maklum perempuan berusia 97 tahun itu hanyalah seorang pemilik toko kecil yang menjual bahan makanan di sebuah pedesaan di negara bagian New York.  Karena itu, banyak tetangganya kaget ketika tahu bahwa Alice telah mewariskan uang 1 juta dollar atau hampir Rp. 9 miliar pada sebuah sekolah sebelum dia meninggal. “Tidak seorang pun tahu bahwa dia punya uang sebanyak itu,”kata Becky Mosher yang membeli toko kecil itu dari Alice. Alice yang tidak punya anak ini dikenal sebagai orang yang hemat. “Dia tidak banyak menghabiskan uang dan tidak pernah pergi kemana-mana,” ujar Mosher. Apa persamaan dan perbedaan antara hemat dan pelit? Keduanya sama-sama berusaha mengurangi pengeluaran uang sedikit mungkin. Bedanya, orang yang pelit adalah orang yang dikuasai oleh hartanya. Sedangkan orang hemat adalah orang yang mampu menguasai dan mengelola harta dengan bijak. Saat ini ada istilah “kebebasan finansial”, yang artinya sebuah kead

Pelajaran Merendahkandiri

Ibu Inge (nama samaran) adalah pengikut Kristus yang taat. Usianya di atas 50 tahun dan sudah setahun menjanda. Suatu hari, dia menarik uang di bank. Di tempat parkir, tiba-tiba ada 3 orang yang menyapanya dengan sangat ramah, walau bu Inge sendiri merasa tidak kenal. “Sedang apa, Bu,” tanya salah seorang pria dengan hangat. “Ambil uang,” jawab bu Inge. “Ambil berapa?” Bu Inge menyebutkan nilai nominal tertentu. “Ah, masih kurang. Ayo ambil lagi!” kata penyapa itu sambil menggamit lengan bu Inge dan mengajaknya kembali masuk bank. Anehnya, bu Inge menurut saja. Dia kembali ke kasir dan mengambil seluruh tabungannya. Setelah itu, bu Inge ‘dibimbing’ masuk ke sebuah mobil. Di dalam mobil, mereka membujuk supaya bu Inge menitipkan segepok uang kepada mereka. Ini demi keamanan, kata mereka.  Mereka juga meminta perhiasan dan HP milik bu Inge. Beberapa saat setelah diturunkan di pinggir jalan, bu Inge baru sadar bahwa telah ditipu habis-habisan. Dia segera melapor ke polisi. “Tuhan, apa mak

Mukjizat di Depan Mata

Salah satu anggota jemaat kami terserang penyakit demam berdarah. Jumlah trombosit dalam darahnya terus menurus dengan drastis. Pertama kali masuk rumah sakit, jumlah trombositnya hanya 50 ribu. Padahal angka minimalnya adalah 150 ribu. Dia harus banyak minum jus buah jambu merah yang dipercaya dapat meningkatkan kadar trombosit. Akan tetapi belum terlihat perubahan yang berarti. Mengetahui hal ini, orangtua pasien mengirim SMS ke banyak anggota jemaat untuk meminta dukungan doa. Tengah malam itu, kami bersama-sama berdoa. Beberapa jemaat yang bergolongan darah B dikontak untuk bersiap-siap, jika sewaktu-waktu diminta mendonorkan darahnya. Sehari kemudian kadar tombositnya semakin melorot ke angka 25 ribu, 19 ribu, bahkan sampai hanya 12 ribu. Pada situasi ini, orangtua pasien sempat panik dan cemas. Mereka sudah bersungguh-sungguh meminta mukjizat dari Tuhan, tapi kadar trombosit anaknya malah terus menurun. Hingga suatu saat mereka menerima SMS ini: “Ambang batas minimal untuk kadar

Kesepian

Sebuah perusahaan makanan di Jepang, Takasaki, merekam suara wanita untuk menjelaskan produk-produk mereka. Rekaman suara ini dapat diakses melalui telepon bebas pulsa. Adalah Riroyuki Namoto (38 th), salah satu orang yang menggunakan fasilitas ini. Dia telah menelepon sebanyak lebih dari 500 kali. Dia sebenarnya tidak berminat membeli produk itu, tapi hanya terobsesi pada suara wanita dalam rekaman itu. Akibatnya, perusahaan Takasaki harus membayar tagihan telepon sekitar Rp. 330 juta, dengan total panggilan 3.100 jam. “Kesepian” itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan Riroyuki. Karena kesibukan kerja, dia tidak punya kesempatan untuk bersosialisasi. Hampir seluruh waktunya tersita untuk pekerjaan. Hal ini mengingkari kodrat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Pada dasarnya, setiap manusia memiliki naluri alami untuk berhubungan dengan manusia yang lain. Itu sebabnya, pusat-pusat hiburan ramai dikunjungi pada akhir pekan. Tujuan utamanya sebenarnya adalah untuk bertemu