Indahnya Kebersamaan

Setiap kali mendengat kata “Gunungkidul”, banyak orang membayangkan situasi yang serba sulit: Sulit minum, sulit makan dan sulit prasarana. Demikianlah adanya yang saya alami pada masa kecil saya.
Meski begitu, keadaan itu tidak mengurangi kesan indah saat merayakan Natal di kabupaten termiskin di DIY. Di desa saya tidak ada tradisi merayakan Natal dalam keluarga karena masih kuatnya ikatan sosial di warga. Semua hal inginnya dikerjakan bersama-sama. Bahkan warga yang non-Kristiani pun ikut membantu.
Seminggu sebelum Natal, anak-anak Sekolah Minggu dikerahkan untuk membersihkan balai desa yang akan dipakai untuk acara perayaan Natal.  Pada hari H-1, anak-anak SM membawa sebatang kayu bakar, sepiring beras dan lembaran daun pisang yang sudah dilipat rapi. Mereka menghantarkan barang-barang itu ke rumah Majelis, yang dijadikan “dapur umum”. Sorenya, Pria-pria dewasa muncul untuk mempersiapkan tempat, seperti membuat panggung, menata kursi, dan membuat dekorasi. Sedangkan di dapur umum, sudah gaduh celotehan wanita dan ibu-ibu yang sibuk memasak.  Di dalam gedung gereja kami yang mungil, anak-anak SM juga serius latihan drama, hapalan ayat, baca puisi dan gerak lagu. Semua orang melakukan dengan sukacita.
Usai Kebaktian Natal, malamnya kami merayakan Natal. Dulu belum ada listrik. Tidak ada soundsystem, alat musik atau kelap-kelip lampu phon Natal. Yang ada adalah kedap-kedip lampu petromaks dan lilin yang dihembus angin. Kami memakai peralatan seadanya untuk memeriahkan Natal. Korden disulap menjadi baju gembala, kapas menjadi janggut, pucuk daun jati untuk pemerah pipi, jelaga untuk menghitami wajah.
Saat makan tiba, masing-masing orang diberi nasi hangat yang dibungkus daun pisang. Ketika dibuka, muncul harum yang khas. Meski lauknya ‘hanya’ telur separo, urap dan kering tempe, tapi makanan itu masih tetap membikin saya kangen. Sayangnya, sekarang memilih pesan nasi kardusan. Alasannya lebih praktis dan modern! (Wwn)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu

Non Proletisi