Mengenal Tuhan
Perikop: 1 Samuel 3:1-10
Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti
yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab:
"Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar." (1 Sam.3:10)
Sejak bayi, setelah disapih, Samuel sudah dipersembahkan
bagi pekerjaan Tuhan. Bahkan sebelum pembuahan, Hana--Ibu Samuel--telah
bernazar untuk menyerahkan calon anaknya itu kepada Tuhan. Samuel bertumbuh di
dalam lingkungan bait Allah dan telah melayani imam Eli sejak kecil. Meski
demikian, Alkitab mengatakan, “Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum
pernah dinyatakan kepadanya” (1 Sam. 3:7). Dapat dikatakan, Samuel telah
melakukan banyak pekerjaan bagi Tuhan, tetapi dia belum mengenal Tuhan secara
pribadi.
Banyak di antara kita yang
seperti Samuel. Kita dilahirkan di dalam keluarga Kristen. Setiap hari Minggu
tidak pernah absen beribadah ke gereja. Sejak kecil kita terlibat aktif di
dalam pelayanan Kristen. Namun sayangnya, di tengah kesibukan itu, kita belum
mengenal Siapa yang sebenarnya kita layani.
Sama seperti Samuel, Allahlah yang lebih dulu memanggil
kita. Jika bukan karena Dia yang memanggil kita lebih dahulu, maka kita tidak dapat
mendengar. Jika Yesus tidak mengetuk pintu, maka kita tidak bisa mengundang-Nya
untuk masuk. Roh Tuhan tidak selama-lamanya tinggal di dalam manusia (Kej.6:3). Itu sebabnya, kita harus peka dalam mendengar
suara panggilan Tuhan.
Imam Eli tidak bisa mewakili Samuel.
Eli hanya bisa memberi saran. Orang lain tidak bisa menggantikan Anda di dalam
menanggapi panggilan Tuhan. Hanya Anda yang bisa melakukannya untuk diri Anda
sendiri. Di dalam keheningan hati,
pasanglah telinga dengan cermat: Apakah Tuhan memanggil Anda saat ini? Apakah
Dia rindu Anda mengenal-Nya secara pribadi? (purnawan)
Tak kenal,
maka tak sayang. Kenal Tuhan, maka kita akan tambah sayang kepada-Nya.
Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar