Andalkan Allah

Dalam doa terakhir Yesus ini terungkap seluruh keintiman relasi-Nya dengan Bapa. Lewat kata-kata ini, Yesus menyatakan penyerahan diri-Nya yang total (sebagai manusia) kepada Allah.


Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. (Lukas 23:46)


Kata-kata ini merupakan kutipan dari Mazmur 31:6. dalam konteks aslinya, seruan ini disampaikan Pemazmur yang meminta pembebasan dari musuh. Dia mengandalkan Allah. Ayat ini biasa diucapkan di kalangan Yahudi sebagai doa pendek pada malam hari sebelum tidur. Mereka menganggap tidur itu semacam dengan kematian. Itu sebabnya, sebelum tidur mereka menyerahkan nyawa mereka kepada Allah. Mereka percaya bahwa besok pagi mereka akan bangun lagi karena Allah membuat nyawa/roh mereka bekerja kembali lagi. Mereka mengandalkan Allah.


Yesus mengucapkan “doa tidur” ini sebab tahu bahwa Dia akan bangun lagi, pada hari ketiga. Dia mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang nyaring. Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak mati sebagai seorang yang lemah dan ketakutan, tetapi sebagai seorang yang telah menang dan mengandalkan Allah.


Kepada siapa Anda mengandalkan hidup Anda? Apakah Anda sudah mengandalkan Allah? Ataukah Anda masih mengandalkan harta benda, pengetahuan atau orang lain? Apakah Anda yakin besok pagi Anda masih bisa bangun lagi? Kiranya pertanyaan ini membantu Anda dalam merenungkan dan menghayati hari Paskah ini [purnawan].


SMS from God: Andalkan diri Anda pada Allah, karena Dia yang mengendalikan alam semesta.



Andalkan Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu