Muna

Tuhan membenci kemunafikan. Jika kita melayani Dia, maka semestinya ucapan kita selaras dengan perbuatan kita. Bagaimana caranya melayani Tuhan dengan ketulusan?


Pertama, kita harus melayani dengan sungguh-sungguh. Kita telah ditebus untuk melakukan kehendak Tuhan. Ayat nats kita malam ini merupakan kutipan dari Perjanjian Lama. Orang Israel berjanji melayani Tuhan sebagai ucapan syukur karena Tuhan telah menyelamatkan mereka dari perbudakan di Mesir.


Kedua, kita melayani secara eksklusif. Seorang hamba tidak bisa mengabdi pada dua tuan secara bersamaan. Kita tidak bisa melayani Tuhan, sambil melayani pada hal yang lain(Mat. 6:24; Kel. 20:2,3).  Meski begitu, kita bisa melayani orang lain untuk memuliakan Tuhan Yesus. Tujuan kita melayani adalah untuk menyenangkan Tuhan. Semua kekuatan kita, pengetahuan kita dan rencana kita, hanya berasal dari Tuhan.


Ketiga, kita melayani dengan sukacita. Kadangkala kita seperti anak sulung dalam perumpamaan Anak yang Hilang. Kita mungkin melakukan pekerjaan pelayanan tetapi hati kita tidak diserahkan pada Tuhan. Tuhan jelas tidak menghendaki pelayanan kita menjadi membosankan atau dikerjakan dengan bersungut-sungut. Ketika kita melayani Dia, maka kita harus melayani dengan penuh sukacita dan kita menikmati pertumbuhan rohani kita.


Periksalah pelayanan Anda saat ini.  Apakah Anda melayani Tuhan dengan sukacita, ataukah Anda mengerjakannya sekadar karena menjalankan tugas Anda?  Jangan sampai pada hari penghakiman nanti, kita termasuk orang yang “bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan”, tetapi Tuhan berkata terus terang: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”(lihat Matius 7:22-23).[Purnawan]


SMS from God: Percuma saja berpura-pura di hadapan Tuhan. Dia tahu isi hati manusia.



Muna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu