Pelajaran dari Anak Saya [1]

Sudah lama Kirana (2,5 thn), mengidamkan sepatu yang bergambar “Snow White“. Sayangnya belum ada yang ukurannya pas. Ketika kami berjalan-jalan, dia melihat sepatu idamannya itu. Setelah dicoba, ternyata ada yang pas dengan kakinya. Harganya murah.


Kami menawarkan sepatu model lain lain, tapi Kirana menolak. Kami coba membujuk dia dengan alasan bahwa sepatu ini lebih bagus dan harganya lebih mahal. Namun Kirana tak goyah. Dia menghendaki sepatu “Snow White“, persis seperti yang diinginkannya sejak lama.


Keteguhan Kirana memberi pelajaran kepada saya tentang hidup yang berfokus pada tujuan. Fokus membuat hidup kita berdampak dan efesien. Jika punya fokus, maka kita tidak mudah tergoda berbagai hal yang dapat membuat kita melenceng dari tujuan hidup kita. Yesus pun memiliki fokus yang jelas dalam pelayanannya, yaitu melaksanakan kehendak Bapa-Nya (Yoh. 6:38).


Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita.” (1 Samuel 7:12)


Fokus juga berfungsi sebagai tonggak-tonggak perjalanan untuk mengukur seberapa jauh capaian kita. Meski tujuan hidup belum sepenuhnya tercapai, namun kita tetap bersyukur karena ada kemajuan. Tonggak ini seperti batu yang dipancangkan Samuel Mizpa dan Yesana. Ia menamainya Eben-Haezer, katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita” (1 Sam. 7:12).


Awal tahun seperti ini adalah saat yang tepat untuk berhenti sejenak dan memancangkan tonggak batu. Apakah selama ini Allah menyertai Anda? Apakah Anda memiliki tujuan hidup yang hendak diraih? Apakah jalur hidup Anda sudah benar? [Purnawan]


 


SMS from God: Fokus membuat hidup Anda terarah. Tanpa fokus membuat hidup berputar-putar



Pelajaran dari Anak Saya [1]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu