Emangnya Enak jadi Kristen?

Nas: "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk."--(Ayub 2:10)
Ada seorang wanita Kristen yang hidupnya saleh.  Hampir seluruh hidupnya diserahkan untuk melayani Tuhan. Tidak hanya tenaga dan pikirannya, dia juga tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk pekerjaan Tuhan. Akan tetapi selama delapan tahun terakhir, dia harus mengalami gangguan kesehatan.  Setiap hari dia harus mengkonsumsi berbagai macam jenis obat. Karena harus bekerja keras menyaring sisa-sisa obat yang tidak diserap tubuh, kedua ginjal wanita ini akhirnya menjadi rusak. Kedua ginjalnya hanya berfungsi sebesar 50 persen saja.
Melihat keadaannya, dalam hati saya memprotes, "Ini sungguh tidak adil!" Dia sangat mengasihi Allah, tapi mengapa harus mengalami pergumulan yang berat?  Saya lalu ingat teman saya. Meskipun sudah puluhan tahun berdoa, tapi Tuhan belum mengaruniakan anak kepadanya. Dia sudah menjalani terapi, tetapi belum hamil juga. Meski begitu, dia tidak punya kepahitan dengan Tuhan. "Tuhan itu sudah sangat baik kepada saya,"katanya,"masakan sih saya harus meninggalkan-Nya, hanya gara-gara saya tidak dikaruniai anak?"
Siapa bilang menjadi Kristen itu enak terus? Yesus mewajibkan setiap pengikut-Nya untuk memikul salib. “Barangsiapa tidak memikul salibnya sendiri dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi pengikut-Ku” (Luk.14:27). Perhatikan kata "salibnya sendiri"! Kita tidak diperintahkan untuk memikul salib Yesus atau salib orang lain. Kita harus memikul salib kita sendiri.  Salib itu telah diukur dan disesuaikan dengan tubuh kita. Dengan pertolongan Allah, kita mampu memikulnya. (Purnawan)

SMS from God: "Penderitaan di dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemuliaan di sorga."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu