Harta yang tak Ternilai


Perikop: 2 Korintus 8:1-15
Nats:
 “Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.” (2 Korintus 8:12)

Legenda kuno menceritakan seorang Petapa yang menemukan batu permata yang sangat berharga. Tak berapa lama, dia bertemu dengan seorang Pengembara yang minta sedekah kepadanya. Ketika Petapa membuka tasnya, Pengembara melihat kilauan batu permata. Dengan spontan dia meminta permata itu. Tak disangka, Petapa memberikan batu permata itu kepadanya.

Sang Pengembara berlalu dengan kegembiraan yang meluap-luap. Dia sudah membayangkan segepok uang dari hasil penjualan batu permata itu. Tapi beberapa hari kemudian, Pengembara itu menemui Petapa kembali. Dia batal menjual batu permata dan mengembalikannya kepada Petapa.

“Mengapa Anda mengembalikan batu permata yang berharga ini?” tanya Petapa.

“Saya ingin minta sesuatu yang lebih berharga dari batu permata ini,” jawab Pengembara.

“Apa itu?”

“Saya minta diajari supaya bisa memiliki kerelaan hati, seperti ketika Anda memberikan batu permata ini.”

Dalam sebuah seminar, seorang pendeta bertanya, “Siapa yang ingin mendapat karunia rohani memberi?” Audiens tampak ragu-ragu. Pendeta lalu bertanya lagi,”Siapa yang ingin diberkati berupa harta yang melimpah?” Semua mengangkat tangan.

Pendeta itu tersenyum, lalu bekata. “Kalau Tuhan memberikan karunia rohani  memberi pada seseorang, tentu Dia akan memberinya berkat supaya dapat dibagi-bagikan pada orang lain.” Kalau kita memberika sesuatu dengan sukarela, maka pemberian itu akan memberi berkat pada si penerima dan si pemberi juga. Belajarlah memberi dengan sukarela.

Kita dapat memberikan sesuatu tanpa mengasihi, tapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu