Jaga Gengsi

Bacaan            : 2 Korintus 4:16-5:10
Nats     : “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
--2 Korintus 4:18

Kalau tidak punya uang, jangan memaksa diri untuk menggelar pesta perkawinan. Nasihat ini perlu ditujukan kepada sepasang pengantin di Vienna, Italia. Pasangan ini menggelar makan-makan di sebuah restoran bersama 30 tamu. Setelah itu, sang pengantin dan tamu-tamu ngeloyor begitu saja tanpa membayar.

Polisi lalu menangkap pasangan ini. Ketika ditanya alasannya, dengan enteng pasangan ini mengatakan, mereka tidak mau membayar karena makanan di restoran itu tidak enak dan suasananya tidak cocok. Anehnya, mereka dan para tamu menyantap habis berpiring-piring makanan (Kompas, 10/5/07).

Mengapa mereka nekad melakukan perbuatan konyol itu? Saya menduga untuk menjaga gengsi. Merasa malu jika tidak ada pesta pernikahan yang layak, maka mereka memaksakan diri untuk menyelanggarakannya.  Akibatnya, mereka justru mempermalukan diri mereka sendiri.

Kita kadangkala kurang pas dalam menjaga gengsi. Kita memandang harga diri dan martabat sebatas pada tampilan luar saja: Rumah megah, pesta mewah, mobil terbaru, perhiasan mentereng, tas merek terkenal dll. Kita merasa malu jika tidak memiliki barang seperti milik orang lain. Kita merasa jatuh gengsi jika tidak dapat mengikuti tren mutakhir. Ada teman saya terjerat utang setelah menikah karena menyelenggarakan pesta dengan biaya ekstra.

Mengikuti teladan Paulus, sebaiknya kita lebih banyak menaruh perhatian pada hal-hal yang “tidak kelihatan”, yaitu yang bersifat rohani.

Apa yang kelihatan di dunia ini hanya tahan sementara, tapi yang tidak kelihatan itu kekal selamanya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu