Mencari Kehendak Tuhan


Bacaan            : Yohanes 10:22-39
Nats     : “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,”
--Yohanes 10:27

Ada seorang Kristen yang menunjuk ayat secara acak jika ingin tahu kehendak Allaj. Apa bunyi ayat itu, maka dia lakukan. Suatu kali ia dapat ayat Matius 27:5: "Maka iapun [Yudas] melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri." 

Ia kaget. Dicobanya lagi. "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" (Luk. 10:37). Dia semakin kaget.  Ia mengulanginya lagi:"Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera" (Yoh.13:27).

Menggelikan, bukan? Charles R. Swindoll menyebutnya ini “teologi perdukunan”. Lalu bagaimana caranya mengetahui kehendak Allah?

1. Melalui firman-Nya (Mazmur 119:105). Dalam Alkitab ada perintah dan larangan. Selain itu juga prinsip-prinsip dalam Alkitab, dalam bentuk petunjuk-petunjuk umum.  Dalam hal ini dibutuhkan mata rohani yang celik dan kedewasaan untuk menangkap artinya.

2. Melalui Roh Kudus. Setelah kita lahir baru, Allah mengaruniakan Roh Kudus.  Paulus memberi perintah jemaat Filipi supaya mengerjakan keselamatan mereka (Flp. 2:12-13). Artinya, mereka harus menjalani hidup kekristenan dengan serius sesuai kehendak Allah.  Hal ini dapat kita lakukan karena Allah sendiri yang mengerjakannya melalui Roh Kudus.

3.Melalui nasihat orang-orang bijaksana dan dapat dipercaya. Orang bijaksana adalah orang yang memenuhi kaulifikasi. Dia punya pengalaman atau kecakapan tertentu.

4. Jaminan damai sejahtera. Paulus menulis, “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu” (Kol.3:15). Ketika merasakan damai sejahtera saat menjalani sesuatu, maka yakinlah bahwa hal itu sudah sesuai dengan kehendak Allah.

Kehendak Allah bagi hidup kita bukan teori yang muluk-muluk, tetapi sebuah kenyataan hidup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu