Bukan Mission Impossible



 Lukas 1:26-38
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” (Lukas 1:37)

Sebut saja namanya Yeni. Suatu ketika dia mengalami kecelakaan lalu lintas dan dilarikan ke R.S. untuk mendapat pertolongan darurat.  Setelah masa kritis berlalu, dokter yang menanganinya baru mengetahui bahwa Yeni sedang mengandung.  Padahal obat-obatan yang terlanjur diberikan, sebenarnya berpotensi merusakan janin.  Karena itu, dokter menyarankan supaya pasien menggugurkan kandungannya. Alasannya, janin yang dikandungnya sudah tercemar obat-obatan. Sekalipun nanti lahir dalam keadaan hidup, namun bayi itu akan mengalami cacat.
Namun Yeni menolak saran ini. Dia bertekad untuk tetap meneruskan kehamilannya.Bulan demi bulan berlalu, hingga tiba waktunya untuk melahirkan. Puji Tuhan! Bayi itu lahir normal. Bayi perempuan itu diberi nama Margareta.
Tahun demi tahun, Margareta bertumbuh tanpa mengalami gangguan kesehatan yang berarti. Malahan, Margareta menunjukkan prestasi yang cemerlang.  Selain selalu menjadi juara kelas dari sejak SD hingga2 SMP, dia juga hebat di dalam olahraga renang.  Dia memenangi kejuaraan renang remaja sekabupaten.
Suatu ketika Margareta diajak menemui dokter yang pernah menyarankan untuk menggugurkan kandungan. "Dok, anak ini yang seharusnya digugurkan itu," kata Yeni.  Dokter itu hanya menggeleng-gelengkan kepala dengan takjub. Katanya, "Kalau bukan karena mukjizat, hal itu tidak mungkin terjadi."
Kita patut bersyukur bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang begitu pesat.  Banyak penyakit dan gangguan kesehatan yang disembuhkan.  Meski begitu, sebaiknya kita juga tidak membatasi karya Allah dalam kehidupan kita. Mukjizat itu masih ada! (Purnawan)





Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu