Lembah Kekelaman


Bacaan            : Mazmur 23:1-6
Nats     : “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
--Mazmur 23:4

Khun Paot, seorang gadis berumur 19 tahun, melarikan diri dari kejaran tentara Khmer Merah yang berkuasa di Kamboja.  Setelah berjalan sekitar 100 km, mereka hampir tiba di perbatasan dengan Thailand. Namun untuk sampai ke sana, mereka harus melintasi hutan lebat yang terhampar di sebuah lembah, di antara dua gunung yang sangat tinggi.

Selain sangat lebat, hutan ini juga diselimuti oleh onak-duri.  Padahal kebanyakan para pengungsi itu telanjang kaki dan berbaju tipis. Namun mereka tak punya pilihan lain, karena tentara Khmer mengejar di belakang mereka. Begitu masuk ke dalam hutan, mereka hampir tidak dapat melihat apa-apa karena hutan itu sangat lebat. “Kami bahkan tidak bisa melihat kemana kaki melangkah,” tutur Khun Paot kepada seorang misionaris bernama Maxine Stewart.

Tiba-tiba ada ratusan kunang-kunang yang terbang di depan mereka.  Cahaya serangga itu menerangi jalan para pengungsi hingga sampai di pinggir hutan.  Mereka berhasil melintasi perbatasan dan ditampung di kem pengungsi di Kham Put.
Di tempat itu,  Khun Paot diundang dalam persekutuan Kristen. “Saya kenal Pria itu,” kata Khun Paot sambil menunjuk gambar di dinding gereja,"Dialah yang membimbing dan menunjukkan jalan kepada kami hingga sampai di sini.” Khun Paot menunjuk gambar Yesus.(The Recorder, September 1979)

Dengan apik Daud menggambarkan kawanan domba yang tak berdaya. Namun ketika masuk ke dalam lembah kekelaman, mereka tidak merasa takut sama sekali, sebab mereka dibimbing oleh Gembala Agung yang perkasa. Sudahkah Anda mengikuti Gembala itu? 

Tak selamanya kita melewati padang berumput hijau dan berair tenang. Tapi jangan cemas, kita punya Gembala perkasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu

Non Proletisi