Telinga Seorang Sahabat
Amsal 20:12
"Telinga yang mendengar dan mata
yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN." -- Amsal 20:12
Waktu
itu saya masih kecil. Suatu malam, Ibu saya sakit dan harus segera dibawa oleh
Bapak dan beberapa tetangga ke rumah sakit. Saya dan adik-adik saya ditinggal
di rumah. Ada
seorang tetangga yang menemani kami. Orangnya sangat sederhana dan tidak banyak
bicara. Malam itu, dia tidur di kursi tamu.
Kehadiran Bapak tua ini sangar berarti bagi kami. Kami merasa aman dan
tidak sendirian.
Kehadiran
teman pada saat-saat yang berat, nilainya sangat besar. Dalam masa-masa
pergumulan-Nya yang berat di taman Getsemane, Yesus membutuhkan kehadiran
teman. Tapi yang didapati-Nya adalah para murid yang tertidur. Dengan prihatin Yesus berkata kepada Petrus:
"Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?" (Mat.26:40).
Yesus tidak membutuhkan apa-apa selain seorang teman yang ikut berbela rasa
(empati) dengan-Nya.
Pada jaman yang serba sibuk
ini, banyak orang lebih senang berbicara daripada mendengar. Bahkan kepada
Tuhan pun, kita pun berbuat demikian.
Lihat saja. Jika kita berdoa, kita lebih banyak berkata-kata kepada
Tuhan. Ini seperti orang yang sedang menelepon.
Kita memanggil nomor Tuhan, menyampaikan semua maksud kita, lalu segera menutup
telepon tanpa sempat memberi kesempatan pada Tuhan untuk berbicara.
"Tuhan memberi dua telinga dan satu
mulut. Maksudnya, supaya kita mendengar
dua kali lebih banyak daripada berbicara."
Komentar
Posting Komentar