Bacaan:
Lukas 10: 21-24



BANYAK alasan orang bergembira. Orang bergembira karena lulus ujian, naik kelas, diterima di perguruaan tinggi pilihannya, mendapat pekerjaan, ketemu jodoh. Orang mudah bersyukur setelah penantian yang cukup lama dikabulkan, yaitu mendapatkan buah hati. Kebahagiaan melebihi yang dibayangkan bisa membuat orang terkagum-kagum dan tidak henti-hentinya mengucap syukur.
Apakah kita (hanya) bisa bersyukur bila mengalami hal-hal yang membahagiakan? Apakah dengan hal-hal yang tampaknya kecil di mata kita, kita tidak bisa bersyukur? Kesehatan adalah anugerah yang paling besar. Bagaimana kita dapat bekerja, belajar, melayani orang lain bila tubuh kita tidak sehat? Bagaimana kita akan membantu orang lain bila pernafasan kita terganggu? Udara segar yang kita hirup setiap saat dengan gratis semestinya sudah bisa membuat kita bersyukur. Mengapa tidak? Apakah kita merasa bahwa itu sudah semestinya? Bila demikian sikap kita, memang tidak mudah untuk bersyukur.
Sudah dari kecil orang tua mengajarkan kita untuk mengucapkan kata “terima kasih”. Sepantasnya kita mudah mengucapkan terima kasih untuk segala hal yang kita terima, tidak hanya barang, tetapi juga pelayanan, perhatian,dsb. Dua kata yang mudah untuk diucapkan, tetapi dalam kenyataannya menjadi kata yang sulit untuk keluar dari mulut kita. Yesus sudah mengajak kita untuk bersyukur kepada Bapa atas semua yang dialaami-Nya. Kalau tidak mulai sekarang kita melatih kembali, lalu kapan lagi?

UCAPKANLAH KATA “TERIMA KASIH” DENGAN SEPENUH HATI








Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu