Hadiah yang Tak Terkatakan
Perikop: 2 Korintus 9:6-15
Nats: “Syukur kepada Allah karena karunia-Nya [gift] yang tak terkatakan itu!” (2 Korintus 9:15)
Ada sebuah
legenda tentang raja Persia yang baik hati dan bijaksana. Dia sangat mengasihi
rakyatnya dan ingin tahu apa yang dirasakan oleh mereka. Karena itu, sang raja
ini sering menyamar sebagai orang biasa.
Suatu hari
dia menyamar gelandangan dan masuk ke sebuah gubuk sederhana. Pemilik rumah
menyambut dengan ramah dan mengajak “gelandangan” ini makan malam. Sambil makan, mereka mengobrol dalam suasana
yang akrab. Ketika malam sudah larut, “gelandangan” ini mohon pamit.
Keesokan
harinya, sang raja berkunjung ke gubuk itu dengan pakaian kebesarannya. “Akulah
gelandangan yang kamu ajak makan malam tadi malam,” kata sang raja membuka
identitasnya. Dia mengira, setelah tahu siapa dirinya, pemilik gubuk itu akan
meminta hadiah darinya. Ternyata tidak.
Dengan
takzim, pemilik gubuk itu berkata, “Baginda meninggalkan istana dan
kemuliaannya untuk mengunjungi hamba di gubuk sederhana ini. Baginda mau
menyantap makanan seadanya dan menemani saya mengobrol. Baginda telah membuat
hati saya bergembira. Bagi orang lain, Baginda memberikan hadiah berupa harta
dan uang; tapi bagi hamba, Baginda telah memberikan diri Baginda. Ini adalah
hadiah terindah bagi hamba.”
Yesus Kristus
telah meninggalkan kemuliaan, dan memberikan diri-Nya bagi kita. Inilah yang
disebut the unspeakable gift (“hadiah
yang tak terkatakan”)! [Purnawan].
SMS
from God: Pemberian Allah yang terbesar bukan kekayaan atau kehormatan,
melainkan kesediaan bersahabat dengan kita.
Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar