Rahmat Hana



Perikop: Lukas 2:21-40
Nats: “Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.” (Lukas 2:38)

Nama Hana berarti “rahmat” atau “kemurahan hati”. Namun realitas kehidupan Hana berlawanan dengan arti namanya. Hana tidak memiliki anak dan kini hidup menjanda setelah tujuh tahun menikah. Kedua hal tersebut dipandang sebagai sebuah kemalangan oleh masyarakat pada zaman itu.
Hana tinggal di Kenisah selama bertahun-tahun, dan siang malam beribadah kepada Tuhan dengan berpuasa dan berdoa. Seorang penafsir Alkitab berkeyakinan bahwa Hana termasuk dalam rombongan janda lansia yang mengemban fungsi keagamaan khusus. Paulus menggambarkan bahwa fungsi mereka adalah “berdoa siang malam” (1 Tim. 5:5). Ada syarat-syarat lain supaya bisa masuk dalam “tim doa” ini: 1. Sekurang-kurangnya berumur 60 tahun dan hanya satu kali bersuami (1 Tim. 5:9); 2. Terpuji karena perbuatannya dan pendidikan anak-anaknya (1 Tim 5:10a); 3. Ramah, rendah hati, membantu orang menderita dan mengamalkan perbuatan baik lainnya (ay. 10b).
Di sinilah letak keberlimbahan rahmat Tuhan yang diterima Hana. Ketekunan doa dan kebijaksanaan telah menempa kepekaan rohani Hana dalam memindai kedatangan Mesias di dalam diri kanak-kanak Yesus. Ia mengucap syukur kepada Allah.
Dari Hana kita belajar tentang ketekunan dan ketabahan. Di mata sesamanya, Hana mengalami kemalangan. Tapi hal itu tidak menumbuhkan akar kepahitan dalam diri Hana. Dia malah semakin giat dalam pelayanan doa dan amal. Hingga akhirnya Allah merahmatinya dengan luarbiasa [Purnawan].
SMS from God:Allah kita itu maha rahmani. Ia menyayangi umat yang telah giat untuk melayani-Nya





Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu