Daya Pengampunan
Seorang
perempuan Bulgaria
dibebaskan dari penjara karena menderita penyakit yang mematikan. Perempuan (57
thn) ini divonis 15 tahun penjara karena membunuh anak laki-lakinya. Sekitar
setahun kemudian pengadilan memerintahkan pembebasannya karena umur perempuan
itu diperkirakan tak bakal panjang. Dia diserang penyakit kanker stadium akhir.
Akan tetapi setibanya di rumah, dia malah membunuh suaminya dengan pisau.
Dalam
perikop hari ini, Yesus hendak menyampaikan pesan tentang pengampunan. Dalam perumpamaan ini, sang raja menjadi
murka saat mendapati ada hambanya yang tidak mau membebaskan hutang sesamanya
padanya. Padahal hamba itu telah lebih
dulu mendapat pembebasan hutang dari raja.
Mengampuni
bukan sebuah saran, melainkan perintah Tuhan. Tidak mau mengampuni justru akan
merugikan diri sendiri. Dalam batin kita
akan selalu tersimpan sebuah kepahitan yang merusak. Tubuh kita juga ikut
terpengaruh: kita terjangkit sakit kepala; pencernaan terkena sembelit, maag dan diare; jantung berdegub kencang
dll. Mengetahui hal ini, Allah menwajibkan kita untuk mengampuni. Jika kita
tidak mau mengampuni, maka sama seperti hamba itu, kita akan mendapat murka
Allah.
Kita mampu mengampuni
karena Tuhan telah mengampuni kita. Kita tidak akan kesulitan dalam mengampuni
karena Tuhan telah memberi contoh yang indah tentang pengampunan dan memberi
kekuatan untuk mengampuni. Mengizinkan pengampunan Tuhan meresap ke dalam hidup
kita dan memperbarui kita merupakan langkah pertama menjadi orang yang penuh
pengampunan.
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9)
SMS from God: Mengampuni itu seperti
mengeluarkan racun dalam tubuh kita. Kita terhindar dari bahaya.
Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar