Kemah Pertemuan



Keluaran 33:1-23
“Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya” (Keluaran 33:11)
Ketika bangsa Israel sedang berjalan menuju tanah Perjanjian, Allah menunjukkan diri-Nya dengan berbagai cara. Mungkin yang paling dramatis adalah peristuwa di gunung Sinai. “Pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.” (Kel. 19:16-20)
Musa sangat membutuhkan bimbingan Allah untuk memimpin umat Israel.  Setiap kali, bangsa Israel berhenti untuk berkemah maka Musa mendirikan sebuah Kemah yang agak jauh dari perkemahan bangsa Israel.  Kemah itu disebut Kemah TUHAN, dan setiap kali Musa yang ingin minta nasihat TUHAN, maka dia pergi ke situ.
Jika Musa pergi ke Kemah itu, orang-orang Israel berdiri di depan pintu kemah mereka dan memperhatikan Musa sampai ia masuk. Sesudah Musa masuk, turunlah tiang awan dan berhenti di pintu Kemah. Dari awan itu TUHAN berbicara dengan Musa. TUHAN berbicara dengan Musa berhadapan muka, seperti orang berbicara dengan kawannya.
Dalam perjalanan kehidupan, kita perlu beristirahat sejenak dan pergi ke Kemah Tuhan. Di sana kita bisa bertemu Tuhan secara pribadi. Kita bisa berbicara layaknya mengobrol dengan kawan. Di sana kita bisa meminta arahan untuk perjalanan kita berikutnya.
Di manakah "Kemah" Anda saat ini? Apakah masih didirikan secara teratur untuk mengadakan pertemuan dengan Tuhan? Ataukah sudah lama teronggok dalam gudang? [Purnawan]
SMS from God:Setiap perjalanan membutuhkan perhentian sementara. Kita  butuh memulihkan tenaga dan menentukan arah perjalanan berikutnya. Kita butuh panduan Tuhan.





Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu