Model Kepemimpinan


Perikop: Lukas 22:24-38
Nats:
“Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.” (Lukas 22:26)
 Pada masa Revolusi Amerika, ada seseorang berpakaian sipil naik kuda melewati sekelompok tentara yang sedang memperbaiki benteng pertahanan. Komandan tentara berteriak-teriak memberi perintah, tapi tidak mau ikut membantu. Si penunggang kuda lalu bertanya pada sang Komandan mengapa dia tidak mau ikut turun tangan.
Dengan keangkuhan dia menjawab, “Saya komandan di sini!” Si penunggang kuda meminta maaf. Ia lalu membantu prajurit-prajurit yang mulai kelelahan.  Usai perbaikan, penunggang kuda pamitan. “Komandan, jika lain kali Anda kekurangan tenaga lagi, lapor saja pada atasan Anda. Saya siap membantu lagi.” Penunggang kuda yang bernama George Washington itu di kemudian hari menjadi presiden Amerika.
Dari mana George Washington belajar model kepemimpinan seperti ini? Tak pelak lagi, dia mendapatkannya dari Yesus. Yesus mengajarkan bahwa seorang pemimpin haruslah menjadi pelayan. Hal ini berbeda sekali dengan perilaku para pemimpin saat itu. Mereka ingin menjadi tuan (kyrios: Yunani) atas rakyat dengan menuntut penghormatan, bahkan pemujaaan, dari rakyatnya. Yesus menyindir diktator-diktator yang ditakuti, tetapi menyebut dirinya sebagai pelindung (eu-érgetés), yaitu yang menjamin makanan dan kebutuhan sehari-hari rakyatnya.
Di Palestina, orang yang paling muda, biasanya ditempatkan terakhir dalam urutan hierarki. Sedangkan arti pelayan ialah orang yang melayani di meja makan, memenuhi kebutuhan orang lain. Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk bersikap rendah hati dan bersedia melayani orang lain dengan kerelaan. Inilah sikap pemimpin yang sejati. [purnawan]

SMS from God: Pemimpin yang besar adalah pemimpin yang rendah hati.






Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Non Proletisi

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu