Prasangka



Binatu alias pencuci baju biasa menemukan macam-macam barang yang lazim tertinggal di saku pakaian pelanggannya. Akan tetapi yang ditemukan karyawan perusahaan laundry di Amerika ini membuat merinding. Dia menemukan secarik kertas berisi pesan seram:”Kamu telah melakukan pembunuhan, tetapi tak seorang pun yang tahu. Yang bisa kamu lakukan adalah bunuh diri. Kemudian, baru semua bisa menyaksikan apa yang telak kau lakukan.” Tulisan itu diakhiri dengan tanda tangan, “Isterimu Alice.”
Mengira kata-kata itu berkaitan dengan rencana pembunuhan atau bunuh diri, karyawan itu langsung melapor polisi. Usut punya usut, ternyata kertas itu adalah catatan dialog seorang aktor.  Dia sedang menghafal untuk pementasan di panggung teater.
Setiap orang pasti akan membuat prasangka ketika menghadapi situasi tertentu.  Prasangka ini ditentukan oleh pengalaman, pengetahuan dan kerangka berpikirnya.  Contohnya, jika melihat orang berwajah seram, kita segera menyangka orang itu preman.
Prasangka membantu kita dalam mengantisipasi sebuah situasi.  Dengan membuat prasangka, kita dapat segera mengambil tindakan yang tepat. Ketika melihat orang yang berwajah pucat dan berkeringat banyak, maka kita dapat segera menolong orang itu. Kita telah berprasangka bahwa orang ini sedang sakit.
Sayangnya, prasangka juga dapat merugikan.  Terutama jika kita terlalu cepat berprasangka buruk pada orang lain. Cara paling jitu untuk menghindari hal ini adalah memandang orang lain dalam kasih sambil menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang orang itu. [purnawan]

“Karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu mabuk.” (1 Samuel 1:13)


SMS from God: Setiap hari kita membuat prasangka. Pandanglah setiap orang sebagai ciptaan Allah yang harus dikasihi. 





Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nada yang Indah

Lingkaran Ulat Bulu

Non Proletisi