Terlalu Cepat Dewasa
Perikop:
Mazmur 144:1-15
Nats:
“Semoga
anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman yang tumbuh menjadi besar pada
waktu mudanya; dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, yang
dipahat untuk bangunan istana!” (Mazmur 144:12)
Dua
bocah Australia ,
umur sepuluh dan enam tahun, sepakat membuat kejutan bagi kakek mereka dengan
mengunjunginya menggunakan mobil yang dikemudikan sendiri. Mereka “mencuri”
mobil milik nenek mereka dan meluncur di jalan bebas hambatan di daerah
pedesaan New South Wales ,
Australia .
Saat
dihentikan polisi, mereka sudah menyetir sejauh kira-kira 100 km. “Tampaknya
mereka mengemudi secara normal, bahkan lebih baik dari sebagian pengemudi mobil
di jalan itu,” kata sersan Mat Clifford yang menghentikan mereka. Polisi hanya
memberi peringatan pada sang kakak dan menyerahkan kepada pihak keluarga
hukuman apa yang akan dijatuhkan.
Jika
kita renungkan, sang kakak berani menyopiri mobil pasti karena sudah punya
ketrampilan mengemudi. Lalu darimana dia
mendapatkan ketrampilan itu? Kemungkinan besar, orangtuanya telah terlalu dini
mengajarinya menyetir mobil.
Ada gejala anak-anak sekarang terlalu cepat
dewasa. Dalam usia dini, mereka telah dikondisikan
oleh orangtua untuk mengenal kehidupan dewasa. Misalnya, mereka sudah diajari
untuk mencari uang. Lihat saja berapa banyak anak yang menjadi bintang sinetron
dan presenter cilik. Bagi anak-anak yang
kurang mampu, mereka dipaksa menjadi pengamen, pengemis atau anak pekerja.
Kaum
muda adalah harapan masa depan bangsa (Mzm. 127:3-4). Anak laki-laki adalah
jaminan keamanan (Mzm. 127:5), sedangkan akan perempuan menjadi batu penjuru
yang menopang bangunan bangsa (bnd. Kid. 5:15 ).
Anak-anak punya hak untuk bermain dan bertumbuh-kembang. Biarkan mereka menikmati masa kanak-kanak yang
indah. [purnawan]
SMS from God: Yesus saja butuh 30
tahun untuk menyiapkan diri. Biarkan anak bertumbuh alami.
Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar