Jeda
Markus 6:30-44
Banyak sekali orang yang datang dan pergi, sehingga untuk makan pun Yesus
dan pengikut-pengikut-Nya tidak sempat. Sebab itu Yesus berkata kepada
pengikut-pengikut-Nya, "Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, di mana
kita bisa sendirian dan kalian dapat beristirahat sebentar.” (Markus 6:31--BIS)
Kalimatinisengajaditulistanpamenggunakanspasi. Bagaimana
perasaan Anda membaca kalimat pertama ini?
Tentu ada perasaan tidak nyaman, sesak dan susah memahami maknanya.
Itulah arti penting "spasi." Spasi adalah ruang kosong yang
memisahkan satu kata dengan kata yang lain.
Meskipun "kosong", bukan berarti tidak ada artinya sama sekali. Ruang kosong ini
memberi kesempatan kepada kita untuk berhenti sejenak, beristirahat dan berolah
batin. Dalam musik kita mengenal
interlude, yang memberi ruang kosong untuk memulai lagu berikutnya. Ruang
kosong ini memberi kesempatan kepada batin untuk meresapi dan merasakan
keindahan lagu tersebut.
Dalam
syair-syair yang ditulis oleh pemazmur kita mengenal istilah "sela".
Fungsinya pun hampir sama. Ia bukan sekadar pemanis kata. Ia berfungsi memberi
ruang kepada jemaah untuk merenungkan dan mencerna syair-syair yang dilantunkan.
Hidup manusia
juga membutuhkan jeda. Jika garis kehidupan kita itu ibarat perjalanan
peziarah, sesungguhnya jejak-jejak kaki kita tak selamanya sejajar. Ada
kalanya, tapak itu berbelok sejenak untuk beristirahat. Ini adalah kesempatan
untuk memulihkan kekuatan, sekaligus melihat kembali apakah jalan yang ditempuh
sudah tepat.
Yesus tahu bahwa
banyak orang yang membutuhkan pelayanan-Nya. Tapi Dia juga menyadari sepenuhnya
bahwa murid-murid-Nya juga butuh beristirahat. Maka Dia mengajak mereka untuk
mengasingkan diri. Sebagai murid
Kristus, kita butuh istirahat. [Purnawan]
SMS from God: Kita butuh
spasi dalam kehidupan kita supaya tidak terasa sumpek
Baca renungan lainnya di http://family-devotion.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar