Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

TV, Iklan Pangan dan Obesitas

Menonton TV dapat menyebabkan anak Anda mengalami obesitas (kelebihan berat badan). Semakin sering anak nongkrong di depan TV, apalagi dengan ngemil , maka semakin sedikit anak melakukan aktifitas fisik yang bisa membakar kalori menjadi energi. Kelebihan kalori ini kemudian disimpan menjadi lemak, yang pada akhirnya menyebabkan kegemukan.  Jurnal Pediatrics menyebutkan bahwa setiap penambahan alokasi waktu menonton TV selama 1 jam akan meningkatkan kemungkinan obesitas sebesar 2 persen. Penelitian LP2K juga menunjukkan bahwa waktu menonton anak di Semarang, rata-rata 4 jam/hari.  Sedangkan penelitian Pratanthi Pudji Lestari (1996) di Bogor mendapati anak-anak yang obesitas menonton TV selama 4,65 jam/hari dan anak yang tidak obesitas 3,13 jam/hari. Padahal idealnya tidak lebih dari 2 jam/hari. Persoalan lain yang perlu diperhatikan adalah kandungan zat-zat gizi dalam makanan yang diiklankan di acara anak-anak. Pertama , makanan dalam iklan TV banyak mengandung garam.  Garam be

Apakah Reality Show Sungguh-sungguh Terjadi?

Reality Show adalah genre acara televisi yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan aktor atau aktris. Acara realitas biasanya menggunakan tema seperti persaingan, kehidupan sehari-hari seorang selebritas, pencarian bakat, pencarian pasangan hidup, rekayasa jebakan, dan diangkatnya status seseorang dengan diberikan uang banyak, atau yang perbaikan kondisi barang kepemilikan seperti perbaikan rumah atau perbaikan mobil.  Acara jenis ini semakin marak dan sedang digemari di Indonesia. Hampir semua stasiun TV swasta berlomba-lomba membuat acara ini. Sebut saja: Toloooong, Bedah Rumah, Temehek-mehek , Take Me Out, Masihkah Kau Mencintaiku?, Uya memang Kuya, Realigi , dll. Benarkah acara ini dibuat tanpa skenario dan diperankan oleh pelaku yang bersangkutan? Seorang blogger menyingkapkan kebohongan salah satu reality show.  Dalam acara itu ditampilkan seorang perempuan yang sudah 3 bulan di

Ucapan Terimakasih

Kolose 3:18-4:6 “Ingatlah bahwa kalian akan menerima upah dari Tuhan. Apa yang disediakan Tuhan untuk umat-Nya, itulah yang akan diberikan kepadamu. Sebab majikan yang sebenarnya sedang dilayani oleh kalian adalah Kristus sendiri.” (Kolose 3:24 BIS) Kotak kue yang dibeli Debra Rogoff dari toko berisi kejutan. Di dalamnya terdapat amplop berisi uang 10.000 dollar. Wanita ini amat heran, bagaimana uang sebanyak itu bisa ada di dalam sebuah kotak kue yang dibelinya? ”Kami berpikir, ini pasti uang milik seseorang. Kami tidak merasa enak hati menggunakannya,” kata Rogoff. Keluarganya kemudian menghubungi polisi. Dari pemilik toko, polisi mendapatkan informasi milik seorang nenek yang pernah membeli barang di toko itu. Dia kembali toko itu dengan sangat histeris. Masalahnya, si nenek telah mengembalikan kotak makanan yang salah. Maksud hati, dia ingin mengembalikan kotak kue yang tidak disukainya dan menggantikannya dengan kue yang lain. Namun, si nenek mengembalikan kotak kue lai

Tidak Cukup

Pengkhotbah 5:7-6:12 “ Orang yang mata duitan, tidak pernah cukup uangnya; orang yang gila harta, tidak pernah puas dengan laba. Semuanya sia-sia.” (Pengkhotbah 5:10 BIS) Sudah biasa jika seorang konsumen meminta ganti rugi. Akan tetapi nasabah yang satu ini keterlaluan dalam meminta kompensasi atas ketidaknyamanan yang dialaminya. Dalton Chiscolm yang tidak puas dengan pelayanan Bank of America menuntut ganti rugi 1.784 miliar triliun dollar AS . Dia juga meminta dana tambahan sebesar 200.164.000 dollar AS. Percobaan mengeruk keuntungan oleh Chiscolm ini tidak berhasil terwujud. Uang kompensasi yang diminta Chiscolm memang tidak masuk akal, lebih besar daripada sekstiliun dollar AS atau angka 1 dengan 21 nol di belakangnya. Jumlah itu lebih besar daripada produk domestik bruto AS perkiraan Bank Dunia yang sebesar 60 triliun dollar AS. Kalau menuruti keinginan, kita pasti tidak akan pernah puas. Dahulu, kita menyangka sudah puas dengan HP yang hanya bisa untuk menelepon.

Kebohongan itu Menular

1 Petrus 3:8-12 "Orang yang mau menikmati hidup dan mau mengalami hari-hari yang baik, harus menjaga mulutnya supaya tidak membicarakan hal-hal yang jahat dan tidak mengucapkan hal-hal yang dusta.” (1 Petrus 3:10--BIS) Ketika mengantar ibunya, Ben dihentikan Polisi karena melanggar rambu. "Coba saya lihat surat-suratnya," ujar pak Polisi. Ben menunjukkan SIM dan STNK mobil. "Lho, alamatnya di asrama, siapa yang polisi?" tanya pak Polisi. "Oh yang polisi bapak saya, Pak," jawab Ben berbohong. Padahal, alamat pada SIM milik Ben hanyalah alamat pinjaman. Ayahnya sendiri adalah pengusaha. Pak Polisi lantas mengalihkan pertanyaannya kepada Ibunya. "Anda ibunya?" "Ooh bukan Pak, saya tetangganya," jawab sang ini berbohong. Setelah beberapa lama terdiam, polisi itu membiarkan Ben jalan. Masalah tidak selesai. Ben tiba-tiba mempertanyakan sikap ibunya yang tidak mau mengakuinya sebagai anak. Dengan terbata-bata Elis mene

Memberi Maaf

Matius 6:5-15 “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Matius 6:12 ) Saat mengikuti rapat di luar kota, datang SMS dari isteri saya. Dia mengabarkan bahwa kening Kirana, anak kami, benjol. Kejadiannya di playgroup . Dia terjatuh karena didorong oleh temannya. Tidak jelas kepalanya terbentur oleh apa, tapi yang jelasnya keningnya lebam dan berdarah. Sorenya, saya mengajak mengobrol Kirana. Dengan penuh semangat, menggunakan kata-kata yang sederhana dia menceritakan peristiwa itu. Ketika itu dia sedang main perosotan . Salah seorang temannya, yang memang sangat aktif, mendorong dia sampai jatuh. "Apakah temanmu sudah meminta maaf?" tanya saya. "Sudah," jawab Kirana. "Apakah Kirana mau memaafkan?" "Iya." *** Sebagaimana meminta maaf, maka memberi maaf pun harus dibiasakan sejak kecil. Ini adalah bagian dari kehidupan yang sangat penting. Yesus mengajarkan bahwa di d

Penampilan Fisik

1 Samuel 16:1-13 "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7) Seorang narapidana penjara New York, AS, mendapatkan cara jitu dan sederhana untuk keluar dari penjara dengan berpenampilan sangat meyakinkan. Saat persidangan dia mengenakan setelah jas rapi lengkap dengan dasinya. Dengan begitu, seorang petugas mengira narapidana itu seorang pengacara dan bertanya, "Sedang apa di sini Konselor?" Ronald Tuckman, si narapidana, menyadari kesalahan itu dan dengan ringan bertanya, "Ke mana jalan ke luar?" Dengan senang hati, penjaga menunjukkan jalan menuju lobi. Tentu kesempatan ini tidak disia-siakan Tuckman. Dia lalu pergi mengunjungi ibunya yang berusia 81 tahun untuk bertukar pakaian lalu menghilang. Jangan terkecoh oleh penampilan. Jangan terpesona oleh bungkus. Pada zaman modern, kemasan menjadi faktor yang sangat penting. Sebuah produk bagus susah dipasarkan

Non Proletisi

Matius 6:1-4 “ Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” (Matius 6:3) Saya yakin banyak orang yang belum memahami kata “nonproletisi." Menurut UU. no 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, salah satu prinsip dalam penanggulangan bencana adalah ‘nonproletisi.'  Nonproletisi adalah larangan untuk menyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan darurat bencana, terutama melalui pemberian bantuan dan pelayanan darurat bencana. Penyebaran agama itu bukan sesuatu yang buruk. Hampir semua agama mengajarkan supaya pemeluknya menyebarkan ajarannya kepada orang lain. Jika seseorang menemukan sesuatu yang baik dari suatu ajaran, maka tak ada salahnya jika dia memberitahukannya kepada orang lain. Bukankah ini hal yang baik. Yang menjadi masalah adalah jika penyebaran agama itu dilakukan secara manipulatif. Dalam kondisi normal, perpindahan keyakinan sesungguhnya adalah hak setiap orang sepanjang hal itu dilak

Apa Itu?

Efesus 6:1-9 “ Hormatilah ayahmu dan ibumu—ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:” (Efesus 6:2) Dua orang, bapak dan anak, duduk di kursi taman depan rumah. Sang anak yang sudah jadi pria dewasa asyik membaca koran. Sang bapak yang beranjak sepuh memandang lepas ke depan. Tiba-tiba sang bapak bertanya, "Apa itu?" "Itu burung pipit," jawab sang anak singkat. "Apa itu?" tanya sang bapak lagi. "Itu burung pipit, pak" jawab anaknya mulai jengkel. Si bapak terdiam. "Apa itu?" Dengan wajah kesal, sang anak membuang korannya. "Itu burung pipit, pak," katanya dengan nada tinggi.  "Itu bu....rung...piiii....piiiit"," ulangnya seperti mengajari anak kecil. Sang Bapak lalu masuk ke dalam rumah dan keluar lagi sambil membawa buku tulis lusuh. Dia membuka halaman tertentu dan memberikannya pada anaknya. "Baca yang keras!" perintah bapaknya. "Suatu

Cepat Mendengar

Yakobus 1:19-27 “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah” (Yakobus 1:19) Secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa proses "mendengar" itu lebih cepat daripada berkata-kata dan marah. Dalam ilmu Psikologi dijelaskan tentang proses mendengar sebagai berikut: Pertama-tama manusia mendapat rangsangan berupa suara melalui telinganya. Rangsangan itu kemudian disalurkan ke otak untuk selanjutnya diolah menjadi informasi yang bermakna. Sedangkan proses berkata-kata dimulai dari rangsangan melalui panca indra, kemudian disalurkan ke otak untuk diolah menjadi informasi. Informasi itu ditanggapi oleh otak dengan menyalurkan kepada otot-otot lidah dan mulut untuk bergerak mengucapkan kata-kata.  Proses kemarahan pun hampir sama dengan berkata-kata. Bedanya, tindakannya bukan hanya berkata-kata saja, tapi kadang juga menggerakkan anggota tubuh lain untuk menyakiti

Jeda

Markus 6:30-44 Banyak sekali orang yang datang dan pergi, sehingga untuk makan pun Yesus dan pengikut-pengikut-Nya tidak sempat. Sebab itu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, "Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, di mana kita bisa sendirian dan kalian dapat beristirahat sebentar.” (Markus 6:31--BIS) Kalimatinisengajaditulistanpamenggunakanspasi. Bagaimana perasaan Anda membaca kalimat pertama ini?  Tentu ada perasaan tidak nyaman, sesak dan susah memahami maknanya. Itulah arti penting "spasi." Spasi adalah ruang kosong yang memisahkan satu kata dengan kata yang lain. Meskipun "kosong", bukan berarti tidak ada artinya sama sekali. Ruang kosong ini memberi kesempatan kepada kita untuk berhenti sejenak, beristirahat dan berolah batin. Dalam musik kita mengenal interlude , yang memberi ruang kosong untuk memulai lagu berikutnya. Ruang kosong ini memberi kesempatan kepada batin untuk meresapi dan merasakan keindahan lagu tersebut. Dalam sya

Menyembunyikan Perbuatan

Mazmur 69:1-37 Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu.” (Mazmur 69:5) Paras cantik memang tak selamanya mencerminkan perilaku cantik. Gara-gara terungkap pernah melakukan penggelapan dengan kartu kredit, Miss World Singapore 2009 Ris Low (19 thn) terpaksa menyerahkan gelarnya. Perempuan tercantik Singapura ini memutuskan hal tersebut setelah media massa setempat memberitakan habis perbuatannya yang tak terpuji. Menurut media lokal, Ris Low pernah melakukan tindak "pencurian" dengan tujuh kartu kredit saat ia bekerja di sebuah klinik medis. Ia pernah membeli berbagai keperluan, termasuk pakaian dalam wanita, gelang, dan telepon seluler senilai sekitar 8.000 dollar Singapura atau senilai hampir Rp 51 juta secara tidak sah dengan kartu kredit. Akibatnya, dia pernah divonis dua tahun hukuman percobaan karena tindak penggelapan dengan kartu kredit. Rasa sesal selalu datang belakangan. Ris Low mungkin akan menyesali pe

Dua itu Lebih Baik

Pengkhotbah 4:7-16 “Dua orang yang bepergian bersama dapat menangkis serangan, tapi orang yang sendirian mudah dikalahkan. Tiga utas tali yang dijalin menjadi satu, sulit diputuskan.” (Pengkhotbah 4:12 BIS) Terjadi keanehan saat kami bersiap pulang ke Yogyakarta menggunakan pesawat ultra ringan. Ketika pak Agus, pilot, mengecek tangki bahan bakar di sayap sebelah kiri, volumenya sudah berkurang. Namun saat mengukur tangki pada sayap sebelah kanan, isinya tidak berkurang. Anehnya justru bertambah banyak! Padahal pesawat itu sudah menempuh perjalanan dari Yogyakarta ke Tasikmalaya. Ada apa ini? Semua instrumen sudah diperiksa dan semuanya berfungsi normal. Teknisi di landasan militer juga ikut memeriksa, tapi nihil. Pak Agus lalu menelepon temannya yang punya pesawat berjenis sama. Dia menceritakan persoalan yang dihadapinya. “Apakah kamu pernah mengalami hal ini?” tanya pak Agus. “Coba periksa pesawatmu,” saran temannya, ”Apakah pesawatmu diparkir dengan kondisi miring?” Pak Agus

Kesempatan Kedua

Amsal 16:1-9 “Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.” (Amsal 16:6) Prestasinya cukup spektakuler. Hanya dalam satu tahun, dia langsung menyabet peringkat dua di perusahannya sebagai wiraniaga yang paling banyak menjual polis asuransi. Wahyu (nama samaran, 43 thn) adalah mantan narapidana selama 5 tahun karena mengedarkan narkotika. Dia pernah menghuni L.P. Nusakambangan. Selepas dari penjara, dia tidak tahu harus bekerja apa. Sebagai mantan narapidana, dia mendapat stigma buruk dari masyarakat.  Namun tidak semua orang curiga kepada Wahyu. Ada salah satu anggota jemaat gereja yang memberi kesempatan kepadanya.  Karena punya relasinya yang kuat, pak Jeremia bisa memasukkan Wahyu ke sebuah perusahaan asuransi. pak Jeremia juga memberikan bimbingan dan motivasi kepadanya. Ternyata kepercayaan dan kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Wahyu. Setelah sukses sebagai agen pemasar top di perusahaannya, Wahyu termasuk dalam

Hati yang Waspada

1 Tesalonika 5:12-22 “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.” (1 Tesalonika 5:21-22)   Pukul 17:11,HP saya berbunyi. Saya mengangkatnya. "Halo, nama saya Drs. Wawan Setiawan dari ….[ menyebutkan perusahaan telepon ]," kata si penelepon,"selamat nomor Bapak telah memenangkan undian.” “Hadiah ini bebas pajak,”lanjut si penelepon,”Apakah Bapak punya buku tabungan?" "Tunggu dulu," saya menyela,"bagaimana saya bisa memastikan bahwa ini bukan penipuan?" "Kalau Bapak tidak percaya, silakan lihat di LaTivi nanti malam," jawab si penelepon,”apakah Bapak punya tabungan? Di bank apa?” "Saya tidak bisa nengatakannya" jawab saya. "Bagaimana kalau kartu ATM?" tanya orang itu. "Saya ‘kan sudah bilang tidak bisa mengatakannya," jawab saya. "Kalau begitu, bagaimana kalau Bapak mengambil sendiri hadiahnya di kantor kami?" tanya orang itu.

Hidup ini Tidak Adil

Filipi 1:12-26 “Jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah” (Filipi 1:22)   Mahema mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh dari bahu ke bawah. Dia tergantung sepenuhnya pada bantuan Manohar Devadoss, suaminya. Selama tigapuluh tahun lebih, Manohar setia mengangkat isterinya dari kursi roda ke tempat lain dan sebaliknya. Namun yang luarbiasa, Manohar melakukan itu di dalam keterbatasan penglihatan. Setelah kecelakaan, mata Manohar mengalami gejala retinitis pigmentosa . Sebuah gangguan kesehatan degeneratif yang belum ada obatnya. Dia menjadi butawarna, pandangan matanya menciut seperti sedang mengintip dari lobang kecil. Meski begitu, sebagai seniman dia masih menghasilkan lukisan. Bagaimana cara dia melukis? Dia memakai obat tetes mata untuk membesarkan kornea mata, memasang lampu yang sangat terang dan menggunakan kaca pembesar khusus. Setiap tahun mereka bersama-sama membuat kartu ucapan spesial. Manohar yang melukis dan Mahema membu

Bermegah Atas Kelemahan

2 Korintus 12:1-10 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Korintus 12:9)   Mahema, adalah wanita yang menarik, bersemangat dan fasih berbicara. Manohar, suaminya, adalah seorang ilmuwan, penulis, seniman dan penemu di India.. Setelah menikah mereka pindah ke Amerika dan mempunyai anak perempuan bernama Suja. Mereka menyadari memiliki talenta dan memutuskan untuk membagikan berkat itu di India. Mereka menyebutnya “Seni Memberi”. Sayangnya, mereka mengalami kecelakaan hebat. Akibatnya, Mahema menjadi lumpuh dari bahu sampai ke bawah. Sejak saat itu, Mahema butuh bantuan orang lain. Lalu bagaimana dengan ide “Seni Memberi” mereka? Bukankah dengan kondisi sekarang Mahema seharusnya yang “menerima”, dan bukan “memberi”? Namun tidak bagi Mahema. Dia lalu menggali kekuatan di dalam dirinya.

Menolak Hak

1 Korintus 9: 1-27 “Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satupun dari hak-hak itu. (1 Korintus 9:15a)   Kay Poe dan Esther Kim adalah dua perempuan yang bersahabat sejak umur tujuh tahun. Mereka sama-sama menyukai Taekwondo dan mengikuti pertandingan untuk memperebutkan tiket ke Olimpade 2000 di Sydney. Keduanya harus bertanding di babak final. Tapi sayangnya Kay mengalami cedera tempurung lutut pada babak semifinal. Meski rangking Kay lebih baik, tapi jika harus bertanding saat itu, maka Esther yang akan menang. Pada pertandingan final, Esther Kim tiba-tiba mengejutkan penonton. Dia mengundurkan diri dan memberikan kemenangan pada Kay. Karena kemurahan hatinya ini, Komite Olimpiade Internasional memberikan penghargaan Citizenship Through Sports Award dan menanggung biaya menononton Olimpade di Sydney kepada Esther ( inspirationalstories.com ). Dalam perikop kita, Paulus mengungkapkan sesungguhnya dia memiliki beberapa hak sebagai pelayan Tuhan. Misalnya mendapatkan hak

Siaga Satu

Pengkhotbah 4:7-16 “Berdua lebih baik dari pada seorang diri….karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!” (Pengkhotbah 4:9-10)   Lo Renhung adalah seorang teknisi komputer di Taipei. Suatu kali ketika chatting internet , ia membaca sebuah pesan singkat, “Saya butuh teman ngobrol.”  Lo Renhung lalu memberikan nomor teleponnya kepada pengirim pesan itu. Tak berapa lama telepon berdering. Seorang wanita menelepon, “Saya tidak bisa tidur. Saya sedang sedih dan kesepian.” Mereka mengobrol selama dua jam dan menjalin pertemanan. Wanita yang bernama Yu-ting ini ternyata mengalami depresi. Pasalnya, saat ia berusia 15 tahun, papanya berselingkuh. Dia sendiri pernah dua kali gagal berpacaran. Suatu hari dia memesan kamar hotel dan memasukkan pemanggang barbeque ke kamar. Dia menelan 20 pil tidur dan menyalakan pemanggang supaya racun asap segera membunuhnya. Setelah itu, menelepon Lo

Ketekunan adalah Kebahagiaan

Yakobus 5:7-11 “Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan” (Yakobus 5:10-11)   Luther Tare adalah orang Dayak yang bermukim di timur laut Kalimantan. Setelah lulus dari sekolah kehutanan, ia bekerja sebagai sopir traktor di sebuah proyek konstruksi di Malaysia yang merusak hutan. Selama 10 tahun ia bergumul menyaksikan kerusakan hutan yang semakin parah. Tahun 1992, ia memutuskan keluar dari pekerjaannya. Dia menikah dan membeli sebidang tanah menggunakan uang tabungannya. Namun ia tidak menetap di tanah itu karena ia melihat hutan seluas 300 ha. Ia memutuskan untuk melindungi hutan itu dan menamainya Hutan Mitra Alam . “Kamu tidak akan berhasil,” kata penduduk desa,

Pengorbanan Ibu

Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan —dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri—,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (Lukas 2:34-35)   Xiong Li adalah seorang artis. Pada Desember 2006, dalam sebuah perjalanan ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan bagian wajahnya terbakar. Namun, ia menolak mengkonsumsi antibiotik untuk mencegah infeksi karena saat itu ia sedang mengandung anaknya. Ia tahu jika meminum obat antibiotik, maka bayi dikandungnya berisiko lahir cacat. Sekarang dia sudah melahirkan bayi yang sehat ( Kompas , 2/11/07). Pengorbanan seorang ibu yang sungguh besar. Dalam Alkitab, kita juga menjumpai pengorbanan besar seorang ibu, yaitu Maria. Ketika Yusuf, Maria dan Yesus pergi ke Bait Allah, mereka bertemu dengan Simeon. Orang yang benar dan saleh ini memb

Hangus Karena Cinta

Yohanes 2:13-25 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." (Yohanes 2:17)   Teman saya bercerita, waktu remaja dibebaskan untuk pergi kemana saja asalkan memberitahu orangtua. Suatu hari, dia pergi sampai malam. Ketika pulang ke rumah, dia disambut oleh amarah ayahnya. Beberapa hari kemudian, teman saya bertanya pada ayahnya. "Mengapa ayah waktu itu marah?" tanya teman saya. "Bukankah saya boleh pergi kemana saja asal memberitahu Ayah lebih dulu?" "Iya, tapi kamu tidak bilang kapan pulangnya,"jawab sang ayah,"tahu nggak , semalaman jantung ayah deg-degan karena menghawatirkanmu. Kalau kamu bilang akan pulang pukul sekian, ayah jadi tahu kapan harus mulai khawatir jika kamu belum pulang." “Setelah dewasa saya baru menyadari,” lanjut teman saya, “bahwa sikap marah itu kadang-kadang bisa mengandung perasaan cinta.” Keluarga Blessing , Bait Allah telah menjadi lahan bisnis

Mengelola Konflik

2 Timotius 2:14-26 “Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran” (2 Timotius 2:23)   Seorang pemuda bertanya kepada pasangan kakek-nenek tentang rahasia keawetan pernikahan mereka. “Sejak dari awal pernikahan, kami sudah sepakat jika kelihatannya akan bertengkar hebat, maka saya akan mengambil topi dan pergi berjalan-jalan,” jawab sang kakek. “Setelah itu bagaimana?” sergah pemuda itu, tak sabar mendengar kelanjutan cerita. “Setelah beberapa lama, saya akan pulang dan melempar topi melalui pintu rumah,” lanjut sang kakek,”jika isteri saya melempar keluar topi saya, maka mengambil topi itu dan pergi berjalan-jalan lagi.” Keluarga Blessing , ada tiga alternatif dalam mengelola konflik rumah-tangga. Pertama, mengalah. Jika salah satu pihak mengalah, maka konflik akan berakhir. Ini dapat diterapkan jika pokok pertengkaran adalah soal yang “dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak” (2 Tim. 2:23). Ji

Pahit Dulu, Manis Kemudian

Ibrani 12:1-17 “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” (Ibrani 12:1)   Seorang anak laki-laki Kristen Sudan, lutut dan kakinya dipakukan ke papan dan dibiarkan mati. Akan tetapi dia berhasil diselamatkan. Meski mengalami perlakuan yang mengenaskan, anak laki-laki ini telah mengampuni pelakunya karena Yesus juga dipaku dan mengampuni pelakunya. Seorang perempuan misionaris Kolombia diculik dan diberitahu bahwa umurnya tinggal dua jam lagi. Perempuan ini berkata kepada penculiknya, jika hidupnya tinggal dua jam lagi, maka dia akan menghabiskannya dengan menceritakan tentang Yesus kepada mereka. Semua kisah nyata ini diceritakan oleh The Voice of Martyrs . Ibrani 12:1-2 merupakan klimaks dari daftar panjang dari contoh model iman dari Perjanjian Lama (Ibrani 11). Penulis kitab Ibrani melanjutkan tu

Pemulihan

II Raja-raja 25:1-21  “Sebab, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan memulihkan keadaan umat-Ku Israel dan Yehuda — firman TUHAN — dan Aku akan mengembalikan mereka ke negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka, dan mereka akan memilikinya.” (Yeremia 30:3)   Umat pilihan Allah itu tercerai menjadi 2 kelompok, yaitu Israel (bagian utara) dan Yudea (bagian selatan). Kedua kelompok sama-sama memberontak kepada Allah dan berbuat dosa, sehingga Allah membiarkan mereka diasingkan ke negeri lain. Selama berada di pengasingan ini, Allah tidak meninggalkan mereka sama sekali. Allah mengutus para nabi untuk menyempaikan firman-Nya. Yeremia adalah nabi yang diutus untuk menyampaikan sabda Tuhan kepada bangsa Yudea. Dia menyampaikan kabar yang menimbulkan pengharapan. “Aku akan memulihkan keadaan umat-Ku Israel dan Yehuda.” Ini adalah kabar tentang pemulihan. Allah akan mengembalikan kedua bangsa itu kembali ke negerinya dan memulihkan me

Dengarkan Sentuhan-Nya

Markus 5:21-42 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. (Lukas 5:12-13) Banyak orang yang sudah tahu bahwa musisi Ludwig van Beethoven mulai tuli pada usia 20 tahun. Namun tidak banyak yang tahu bagaimana caranya dia menciptakan mahakarya musik klasik dengan pendengaran yang tidak sempurna itu. astounds me. Dia meyentuhkan ujung tongkat kayu pada kotak suara piano, lalu dia menggigit ujung tongkat yang lain. Dengan demikian dia merasakan getaran atau vibrasi suara. Beethoven mendengarkan dengan cara sentuhan. Dalam bacaan renungan, di tengah kerumunan dan kegaduhan banyak orang, Yesus “mendengar” ada seorang perempuan sakit yang menyentuhnya. Perempuan ini perca